BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah warga di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, mendirikan tenda darurat setelah wilayah tersebut diguncang gempa hingga 50 kali sejak Sabtu malam, 20 September 2025.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, mengatakan tenda darurat didirikan untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Itu hanya antisipasi, semalam itu informasi dari teman yang di lokasi, mereka balik ke rumah masing," kata Jalal saat dihubungi, Senin 22 September 2025.
Baca Juga: Dua Bocah Korban Pencabulan di Ciampea Bogor Trauma Berat, Takut Bertemu Laki-laki
Menurut Jalal, warga tetap menjalankan aktivitas sehari-hari meski sempat dilanda kekhawatiran.
"Mereka juga tetap melakukan aktivitas sebagaimana masyarakat pada biasanya, berkebun atau yang lainnya," sambungnya.
Ia menegaskan, warga tidak menetap di tenda tersebut.
"Itu mengungsinya pada saat kejadian aja, jadi kita bingung untuk datanya, jadi mereka nggak stay di tenda. Pengungsi kan stay di tenda minimal 24 jam," pungkas Jalal. (cr-6)