KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Wakil Direktur Binmas Polda Metro Jaya, AKBP Gede Pasek Mulyadiana, mengingatkan para pelajar agar tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa yang bersifat anarkis. Karena itu, pihaknya telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk para pelajar, pada Selasa, 16 September 2025.
“Kami ingin memastikan pelajar memiliki ruang untuk berekspresi, tapi tidak sampai terseret dalam aksi-aksi anarkis yang bisa mengancam keselamatan maupun masa depan mereka,” ujar Gede Pasek, dalam keterangannya kepada awak media, Kamis, 18 September 2025.
Menurut Gede Pasek, kegiatan FGD dilakukan sebagai langkah preventif untuk melindungi pelajar dari keterlibatan dalam aksi massa yang berpotensi merusak dan membahayakan. Dalam kegiatan itu pihaknya menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Jakarta, perwakilan dari KPAI, tokoh masyarakat, hingga jajaran Polri.
Baca Juga: Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Hari Ini Kamis 18 September 2025, Simak Prakiraan Jamnya
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Iskandarsyah, dalam paparannya menekankan bahwa pencegahan merupakan kunci. Ia menyoroti peran keluarga dan sekolah dalam mengawasi serta membentuk karakter anak. Dalam kegiatan itu juga dibahas pentingnya pemahaman pelajar terhadap batasan berekspresi sesuai hukum dan nilai-nilai sosial.
“Polri akan terus hadir melalui pendekatan pencegahan dan perlindungan, bekerja sama dengan sekolah dan orang tua agar anak-anak tidak salah arah,” jelas Iskandarsyah.
Senada dengan itu, Komisioner KPAI Klaster Partisipasi Anak, Sylvana Maria Apituley, menegaskan pentingnya ruang aspirasi yang positif bagi pelajar. Dalam FGD ini sejumlah rekomendasi pun disepakati. Antara lain edukasi mengenai kebebasan berpendapat yang sehat, penguatan sinergi antara guru dan orang tua, kunjungan Polri ke sekolah untuk pembinaan, serta penanaman nilai-nilai moral dan keagamaan.
"Wadah seperti OSIS dan forum dialog yang difasilitasi pemerintah bisa menjadi media yang tepat bagi siswa untuk menyampaikan pendapat secara konstruktif," ucap Sylvana.