Pemerintah Resmi Buka Program Magang Fresh Graduate 2025, Gaji Setara UMP Jadi Daya Tarik Utama

POSKOTA.CO.ID - Persaingan kerja di Indonesia semakin ketat. Setiap tahun, jutaan lulusan perguruan tinggi mencari peluang di pasar tenaga kerja yang dinamis.

Namun, tidak semua lulusan langsung terserap oleh industri. Melihat fenomena tersebut, pemerintah menghadirkan Program Magang Fresh Graduate 2025 yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa program ini menargetkan 10 persen lulusan baru dapat langsung masuk ke dunia kerja. Dengan masa magang selama enam bulan, peserta akan memperoleh gaji setara UMP sesuai provinsi masing-masing.

“Pemerintah akan memberikan enam bulan gaji setara UMP. Harapannya, lulusan baru tidak hanya memperoleh pengalaman kerja, tetapi juga siap bersaing di pasar tenaga kerja,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 15 September 2025.

Baca Juga: Akun Instagram Anak Walikota Prabumulih Jadi Buruan Warganet, Polemik Kepala SMPN 1 Ikut Terseret

Syarat dan Ketentuan Pendaftaran

Program ini terbuka bagi semua fresh graduate dari perguruan tinggi di Indonesia. Namun, terdapat beberapa ketentuan yang wajib diperhatikan calon peserta:

1. Peserta: Fresh graduate atau lulusan maksimal satu tahun setelah wisuda, tanpa batasan usia.
2. Durasi: Enam bulan masa magang.
3. Hak Peserta: Gaji setara UMP di provinsi masing-masing.
4. Kuota: Terbatas 20.000 peserta pada tahun pertama.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program re-training dan re-skilling melalui Kementerian Ketenagakerjaan bagi lulusan yang sudah lebih dari satu tahun menganggur, agar tetap memiliki daya saing di dunia kerja.

Anggaran dan Mekanisme Pelaksanaan

Pemerintah mengalokasikan Rp198 miliar untuk mendukung pelaksanaan program ini. Skema magang akan dijalankan melalui sinergi antara:

• Pemerintah pusat: Menyediakan regulasi, anggaran, serta koordinasi lintas sektor.
• Pemerintah daerah: Mengarahkan perguruan tinggi lokal agar lulusannya terserap industri di wilayah masing-masing.
• Perguruan tinggi: Menjadi mitra penyedia lulusan dengan kompetensi sesuai standar industri.
• Dunia industri: Memberikan tempat magang, pendampingan, dan pengalaman profesional.

Untuk wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), pemerintah pusat mengambil alih penempatan agar lulusan tetap mendapat kesempatan bekerja sesuai ketersediaan lapangan kerja.

Manfaat Program Magang bagi Fresh Graduate

Keunggulan utama program ini adalah gaji setara UMP yang membuat peserta tidak hanya belajar, tetapi juga mendapatkan kepastian finansial. Selain itu, manfaat lain yang bisa diperoleh antara lain:

1. Pengalaman profesional nyata: Peserta langsung terlibat dalam proyek kerja di perusahaan mitra.
2. Penguatan soft skills dan hard skills: Mulai dari keterampilan komunikasi, manajemen waktu, hingga keterampilan teknis sesuai bidang industri.
3. Jaringan profesional (networking): Membuka peluang untuk menjalin relasi dengan praktisi industri.
4. Peluang rekrutmen permanen: Peserta berpotensi direkrut langsung oleh perusahaan setelah masa magang selesai.

Dengan kombinasi manfaat tersebut, lulusan baru diharapkan lebih siap menghadapi persaingan global.

Dampak Strategis bagi Dunia Kerja

Peluncuran program magang ini bukan sekadar solusi sementara, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang pembangunan SDM. Dampak positif yang diharapkan antara lain:

• Mengurangi angka pengangguran terdidik: Terutama lulusan perguruan tinggi yang kesulitan mencari pekerjaan.
• Menciptakan link-and-match: Antara dunia akademik dan industri sehingga kurikulum pendidikan lebih relevan.
• Meningkatkan produktivitas nasional: Lulusan yang terlatih akan memberi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.
• Memperkuat daya saing global: Indonesia dapat menyiapkan tenaga kerja yang kompetitif di era digital.

Peran Industri dan Perguruan Tinggi

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan dunia usaha. Industri tidak hanya menyediakan tempat magang, tetapi juga harus memberikan bimbingan yang sesuai dengan standar profesional. Perguruan tinggi pun dituntut untuk melakukan penyesuaian kurikulum agar lulusan memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan pasar.

Contoh implementasi nyata adalah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten, di mana perguruan tinggi diarahkan agar lulusannya terserap ke industri manufaktur, teknologi, dan sektor jasa. Dengan demikian, program ini berfungsi sebagai jembatan konkret antara pendidikan dan lapangan kerja.

Baca Juga: Begini Prompt Gemini untuk Cari Jurnal dan Sumbernya

Tantangan dan Harapan

Meski menjanjikan, program ini tidak lepas dari sejumlah tantangan. Kuota yang terbatas hanya untuk 20.000 peserta tentu masih jauh dari jumlah total lulusan baru di Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, efektivitas pelaksanaan di daerah 3T juga menjadi perhatian serius.

Namun, dengan dukungan anggaran, regulasi yang jelas, serta kolaborasi multi-pihak, pemerintah berharap program ini dapat berkembang menjadi program nasional berkelanjutan. Harapannya, jumlah peserta dapat meningkat di tahun-tahun berikutnya.

Program Magang Fresh Graduate 2025 merupakan terobosan strategis pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul di era persaingan global. Dengan skema gaji setara UMP, pengalaman profesional, serta dukungan industri, program ini diharapkan menjadi jalan bagi lulusan baru untuk menapaki karier dengan lebih percaya diri.