Pelaku usaha tempe dan tahu di Pandeglang, saat melakukan produksi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Samsul Fatoni)

Daerah

Harga Kedelai Stabil, Produksi Tempe dan Tahu di Pandeglang Kembali Normal

Rabu 17 Sep 2025, 18:47 WIB

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Pandeglang, Banten, terutama produsen tempe dan tahu, lega setelah harga kedelai di pasaran stabil.

Sebelumnya, harga kedelai mengalami kenaikan yang mencapai Rp10 ribu hingga Rp14.000/kg. Tapi, saat ini sudah mulai turun di kisaran Rp9.400/kg.

Supriyadi, seorang produsen tempe di Kampung Maja Masjid, Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, mengaku, kini dirinya bisa berproduksi lebih banyak lagi. Karena harga kedelai sekarang ini sudah relatif stabil.

“Alhamdulillah, harga kedelai sekarang sudah turun yakni sebesar Rp9.400 per kilo. Sehingga kami pun merasa legas dan bisa produksi lebih tenang," ungkapnya, Rabu, 17 September 2025.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe Menjerit

"Itu sudah cukup membantu bagi kami. Dulu waktu sempat Rp14 ribu, kami sampai mogok nasional 3 hari, karena kesulitan bahan baku,” ujarnya.

Menurut Supriyadi, saat harga melambung, ia harus mengurangi ukuran tempe agar tetap bisa dijual dengan harga terjangkau. Kini dengan harga kedelai lebih stabil, ia bisa memproduksi tempe sesuai standar yang sudah turun-temurun keluarganya,

"Nama tempenya yakni "Tempe Badak Bohay". Tapi kalau bahan baku mahal, peminat juga berkurang. Tempe jadi kecil, orang malas beli,” katanya.

Supriyadi mengaku, sudah 30 tahun menekuni usaha produksi tempe. Dalam sehari, ia membutuhkan sekitar satu kuintal bahan baku jenis kedelai.

Kini, Supriyadi tengah menjajaki kerja sama dengan dapur MBG. Ia siap menyuplai 400 papan tempe seharga Rp5 ribu dua kali sepekan untuk menu makan gratis tersebut.

“Kalau kerja sama ini jalan, usaha saya bisa lebih berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja baru,” ujarnya.

Sementara, Iman Hilman, produsen tahu asal Kabayan, Pandeglang, juga merasakan dampak positif dari harga kedelai yang stabil.

Ia membeli kedelai Rp9.400/kg, jauh lebih rendah dari Bulan Agustus lalu yang sempat tembus Rp10.200/kg.

“Kalau Rp9.400 per kilo itu cukup, usaha masih bisa jalan normal. Tapi kalau sudah Rp12 ribu sampai Rp13 ribu, apalagi Rp14 ribu, berat. Banyak pabrik tahu yang gulung tikar waktu itu,” tuturnya.

Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Tempe di Semanan Kurangi Jumlah Produksi

Terpisah, Ketua Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), Hidayatullah Suragala menegaskan, harga kedelai di Pandeglang saat ini terbilang normal. Di tingkat importir, harga kedelai juga stabil di kisaran Rp8.500-Rp8.700/kg.

“Dengan kondisi ekonomi nasional dan global saat ini, diharapkan sampai akhir 2025 tidak ada gejolak harga kedelai. Sekarang harganya stabil dan terjangkau oleh perajin (produsen) tempe dan tahu,” bebernya.

Ia berharap kondisi harga kedelai saat ini bisa terus stabil. Karena ia menilai, selain menjaga kelangsungan usaha, hal ini juga membantu pemerintah menjalankan program MBG yang menjadikan tempe dan tahu sebagai menu andalan bagi pelajar di seluruh Indonesia.

“Harga kedelai yang stabil jelas sangat membantu. Dengan begitu, program MBG juga bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Tags:
BantenPandeglangtempetahuharga kedelai

Samsul Fatoni

Reporter

Mohamad Taufik

Editor