Suspensi mobil rusak bisa membahayakan pengemudi. Kenali ciri-cirinya dan simak tips merawat suspensi. (Sumber: Auto200)

OTOMOTIF

Waspada! Suspensi Mobil Rusak Picu Kecelakaan, Ini Ciri dan Cara Merawatnya  

Senin 15 Sep 2025, 10:42 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Banyak pengendara tidak sadar, suspensi mobil yang bermasalah bisa menjadi pemicu kecelakaan di jalan. Padahal, komponen ini punya peran vital dalam menjaga stabilitas kendaraan, kenyamanan penumpang, dan keselamatan saat melaju di berbagai medan.

Suspensi bukan sekadar penyangga roda. Fungsinya cukup kompleks, mulai dari meredam getaran jalan, menjaga keseimbangan bodi mobil, hingga mengurangi risiko oleng saat menikung atau mengerem mendadak.

Komponen utama suspensi terdiri dari shock absorber (peredam kejut) dan pegas. Namun, pada beberapa mobil, sistem ini ditambah dengan perangkat lain untuk mendukung manuver dan kenyamanan berkendara.

Baca Juga: BAIC Buka Dealer di Makassar, Perluas Jangkauan ke Indonesia Timur

Ciri-Ciri Suspensi Mulai Bermasalah

Jika mobil terasa berayun berlebihan atau sulit dikendalikan saat bermanuver, bisa jadi ada gangguan sistem suspensi. Berikut tanda-tanda lain yang wajib diwaspadai:

1. Mobil tidak seimbang saat diparkir di permukaan datar

2. Suara berisik dari bagian bawah mobil saat melewati jalan rusak

3. Oli shock absorber bocor

4. Ban aus tidak merata, terutama jika terlihat bergelombang

Masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Suspensi yang rusak tak hanya bikin mobil tidak nyaman, tapi juga membahayakan pengemudi dan penumpang.

Baca Juga: Industri Komponen Otomotif Terpuruk, PHK Massal Mengintai

Tips Menjaga Suspensi Tetap Prima

Agar suspensi mobil tetap awet dan berfungsi optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pengemudi:

a. Jaga tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrik. Tekanan tidak sesuai bisa membebani suspensi.

b. Periksa rutin kondisi shock absorber, per, karet pelindung, dan komponen kaki-kaki lainnya.

c. Jangan angkut beban berlebih, karena bisa mempercepat kerusakan sokbreker.

d. Lakukan spooring dan balancing secara berkala, terutama jika mobil sering dipakai di jalan rusak.

e. Rotasi ban secara rutin agar keausan merata dan tidak membebani satu sisi suspensi saja.

f. Hindari gaya mengemudi kasar, seperti menghantam lubang atau polisi tidur tanpa mengurangi kecepatan.

Baca Juga: IMOS 2025: GIVI Hadirkan Produk Terbaru dan Beragam Promo

Saat servis berkala, biasanya mekanik akan memeriksa kondisi suspensi secara keseluruhan, termasuk shock absorber dan per. Deteksi dini kerusakan bisa mencegah biaya perbaikan yang lebih mahal di kemudian hari.

“Kalau suspensi dibiarkan rusak, bukan cuma kenyamanan yang hilang, tapi juga nyawa bisa jadi taruhan,” ungkap Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Senin, 15 September 2025, dalam keterangannya.

Tags:
gangguan sistem suspensipemicu kecelakaansuspensi mobil

Erwan Hartawan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor