Suasana pelintasan kereta Bulak Kapal, Bekasi Timur, tanpa palang pintu di kedua sisinya. Petugas bersama warga mengatur lalu lintas yang padat, Minggu 14 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Pelintasan Kereta Bulak Kapal Bekasi Tanpa Palang Pintu, Nyawa Pengendara Jadi Taruhan

Minggu 14 Sep 2025, 16:16 WIB

BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Pelintasan kereta api di Bulak Kapal, Jalan Pahlawan, Bekasi Timur, Kota Bekasi, hingga kini masih tidak memiliki palang pintu di kedua sisinya. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1990 dan kerap membahayakan pengguna jalan.

Pantauan Poskota di lokasi pada Minggu 14 September 2025 sekitar pukul 14.45 WIB, arus lalu lintas tampak padat dari dua arah. Sejumlah warga terlihat membantu mengatur kendaraan yang hendak melintas, namun tetap saja rawan kecelakaan.

Luki, 35 tahun, petugas yang setiap hari berjaga di perlintasan tersebut, mengaku lokasi itu kerap memakan korban jiwa akibat ketiadaan palang pintu.

Menurutnya, kecelakaan umumnya terjadi karena pengendara tidak sabar dan abai terhadap aturan lalu lintas.

“Di sini bisa setahun sekali ada kecelakaan. Kebanyakan karena teledor dan enggak sabaran. Kadang malah pengendaranya lebih galak kalau dikasih tahu,” ungkap Luki kepada Poskota, Minggu 14 September 2025.

Baca Juga: Perlintasan Tanpa Palang di Beji Depok Memakan Korban, Pelajar SMA Tewas Tertabrak KRL

Ia menambahkan, perlintasan Bulak Kapal sebenarnya pernah memiliki palang pintu pada tahun 1980-an. Namun, palang itu kemudian dicopot dengan alasan mengurangi kemacetan, dan hingga kini tidak pernah dipasang kembali.

“Dulu ada palangnya, tapi karena sering macet akhirnya dicopot. Jadi sampai sekarang ya begini aja,” tambahnya.

Seorang pengendara motor, Malik 36 tahun, mengaku selalu was-was setiap kali melewati perlintasan itu. Meski berisiko, ia tetap menggunakan jalur tersebut karena merupakan akses terdekat menuju tempat kerjanya.

“Sebenarnya takut juga kalau lewat sini. Apalagi banyak pengendara enggak sabaran. Tapi karena lebih dekat ke kantor, ya terpaksa lewat sini,” kata Malik.

Malik berharap pemerintah segera memberi perhatian dengan membangun kembali palang pintu. Ia menilai mengandalkan bantuan warga yang berjaga tidak cukup untuk menjamin keselamatan.

Baca Juga: Kisah Penjaga Perlintasan Kereta Liar di Bojonggede Bogor, Cegah Kecelakaan dengan Alat Seadanya

“Kalau bisa ada perhatian khusus dari pemerintah. Paling enggak dipasang palang pintu supaya lebih aman dan enggak ada korban lagi,” pintanya.

Senada, Luki juga meminta pengguna jalan agar lebih tertib saat melintas. Menurutnya, menunggu kereta lewat tidak sampai lima menit, sehingga tidak perlu terburu-buru hingga membahayakan nyawa.

“Ini kan menyangkut keselamatan manusia. Kalau bisa pengendara lebih tertib. Kami juga enggak mau terus disalahkan kalau ada kecelakaan. Jadi harapannya secepatnya dibangun palang pintu,” tegasnya. (cr-3)

Tags:
Jabodetabek perlintasan kereta apiBekasipelintasan kereta bulak kapal

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor