POSKOTA.CO.ID - Kabar duka menyelimuti salah satu raksasa industri rokok Indonesia, PT Gudang Garam Tbk.
Perusahaan yang berkode saham GGRM tersebut dilaporkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal terhadap ribuan karyawannya.
Keputusan ini datang di tengah kondisi keuangan perusahaan yang memburuk secara signifikan.
Momen pilu dan penuh emosi para pekerja yang terkena PHK terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Baca Juga: Tutorial Membuat Foto AI Miniatur Motor, Tren Baru yang Viral di Medsos
Video yang diunggah oleh akun @inijawatimur tersebut menunjukkan detik-detik perpisahan para buruh linting yang saling bersalaman dan berpelukan untuk terakhir kalinya di lingkungan pabrik.
banyak dari mereka yang tidak mampu menahan tangis.
“14 tahun sudah perjalanan bersama PT Gudang Garam. Bukan hal yang mudah menerima keputusan PHK ini, karena di sinilah saya belajar, bertumbuh, dan menemukan keluarga kedua,” tulis salah satu karyawan dalam keterangan video yang viral itu, mencerminkan ikatan emosional yang terputus secara paksa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT Gudang Garam belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai jumlah pasti pegawai yang dirumahkan.
Dibalik PHK: Laba Bersih Merosot Tajam
Langkah PHK massal ini bukan tanpa alasan. Data kinerja keuangan perusahaan mengungkapkan kondisi yang memprihatinkan.
Pada pertengahan 2025, dilaporkan bahwa laba bersih Gudang Garam sepanjang tahun 2024 hanya mencapai Rp980,8 miliar.
Angka ini mengalami penurunan yang sangat drastis, yakni sebesar 81,57% atau hanya tersisa seperlima, jika dibandingkan dengan realisasi laba pada tahun 2023 yang mampu menembus Rp5,32 triliun.
Penurunan drastis ini diperparah dengan kebijakan internal perusahaan yang telah menghentikan pembelian tembakau dari beberapa daerah pemasok utama, seperti Temanggung, sejak tahun 2024.
Kebijakan penghematan ini ternyata tidak cukup untuk menahan laju penurunan kinerja.
Baca Juga: Pendiri Malaka Project yang Viral Kritik Pemerintah: Ini Biodata dan Profil Lengkap Ferry Irwandi
Ironi Sang Raksasa Kretek
PHK massal ini menjadi sebuah ironi pahit bagi Gudang Garam yang memiliki catatan sejarah gemilang. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1958 di Kediri ini pernah menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.
Pada masa kejayaannya, Gudang Garam tercatat mempekerjakan lebih dari 37.000 karyawan dan menguasai hampir 40% pangsa pasar rokok nasional.
Kini, perusahaan legendaris tersebut justru harus merumahkan ribuan anak buahnya, mencerminkan babak sulit yang tengah dihadapi.
Sinyal Keras bagi Industri Hasil Tembakau
Peristiwa di Gudang Garam ini merupakan sinyal nyata dan peringatan keras bagi seluruh pemangku kepentingan mengenai tantangan berat yang membelit Industri Hasil Tembakau (IHT) Indonesia.
Tekanan datang dari berbagai sisi, mulai dari kenaikan tarif cukai yang terus menerus, regulasi pemerintah yang semakin ketat membatasi iklan dan promosi, hingga perubahan pola konsumsi masyarakat yang mulai beralih ke produk lain.
Gabungan faktor eksternal dan internal ini memukul kinerja perusahaan, yang pada ujungnya berimbas pada stabilitas tenaga kerja.
Ribuan buruh yang telah mengabdi puluhan tahun kini harus menghadapi ketidakpastian masa depan, menjadi korban dari dinamika industri yang semakin sulit.