POSKOTA.CO.ID - Pekan pertama September 2025 di Jakarta diwarnai oleh serangkaian acara yang meriah.
Dari festival makanan tradisional hingga pameran seni internasional, masyarakat memiliki banyak opsi untuk menikmati akhir pekan bersama keluarga maupun teman.
Apalagi di tengah libur panjang 5-7 September 2025 ini, tentu saja seru jika waktu yang dimiliki dihabiskan untuk berlibur di sekitar Ibu Kota.
Langsung saja simak, berikut ini rangkuman event yang dapat menjadi referensi berlibur Anda di akhir pekan.
Baca Juga: 4 Destinasi Rekreasi dan Taman Bermain Populer di Jakarta, Pilihan Wisata Edukatif dan Seru
1. Jakarta Dessert Week 2025
Jakarta Dessert Week 2025 resmi berlangsung mulai 4–14 September 2025 di berbagai titik kota. Lebih dari 40 restoran, toko kue, dan gerai es krim ikut serta memeriahkan acara ini.
Salah satu agenda spesialnya adalah Dessert Markt di Central Park yang menghadirkan 35 tenant pastry dan dessert lokal maupun internasional.
Festival ini tidak hanya menyuguhkan kreasi pencuci mulut modern, tetapi juga mengangkat kuliner tradisional yang dikemas dengan inovasi kekinian.
2. Streetfood Racing di Blok M Square
Hingga 21 September 2025, Streetfood Racing digelar di Teras Berlian 1–3 Blok M Square.
Puluhan tenant kuliner seperti Seafood Garden Jimbaran, Choipan Gui, Sate Maranggi dan Taichan, hingga Kue Cubit AA siap memanjakan lidah pengunjung.
Konsep bazar makanan jalanan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner malam Jakarta.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Tempat Wisata di Daerah Tangerang
3. Kampoeng Tempo Doeloe: Citarasa Nusantara
Summarecon Mall Kelapa Gading menghadirkan kembali Kampoeng Tempo Doeloe dengan tema "Citarasa Nusantara."
Festival ini berlangsung hingga 28 September 2025 dan menghadirkan ragam kuliner khas daerah dari seluruh Indonesia.
Dengan suasana tradisional, pengunjung dapat merasakan pengalaman kuliner yang berpadu dengan nuansa budaya lokal.
4. Pameran NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro
Di Galeri Nasional Indonesia, digelar pameran bertajuk NYALA untuk memperingati 200 tahun Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro.
Hingga 15 September 2025, pengunjung dapat menyaksikan artefak sejarah, karya seni rupa, dan narasi mendalam mengenai perjuangan sang pahlawan nasional.
Baca Juga: 4 Spot Wisata di Kota Tua yang Wajib Dikunjungi
5. Pameran Temporer Bentengan di Museum Bank Indonesia
Hingga 14 September 2025, Museum Bank Indonesia menghadirkan pameran "Bentengan." Acara ini memperlihatkan evolusi sistem pembayaran di Indonesia melalui permainan tradisional.
Pameran ini sekaligus menghubungkan sejarah uang rupiah dengan aktivitas keseharian masyarakat dari masa ke masa.
6. Flona 2025 di Lapangan Banteng
Pameran flora dan fauna terbesar di Jakarta, Flona 2025, berlangsung hingga 8 September di Taman Lapangan Banteng.
Pengunjung dapat menikmati keindahan tanaman hias, herbal, hingga satwa unik yang ditampilkan. Acara ini juga menjadi ajang edukasi mengenai konservasi alam dan tren urban farming.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Akhir Pekan: Pameran Flona 2025 di Lapangan Banteng, Tiket Masuk Gratis
7. Pointing to the Synchronous Windows di Museum Macan
Museum Macan menghadirkan pameran Pointing to the Synchronous Windows hingga 5 Oktober 2025.
Pameran ini mengajak publik melihat tubuh manusia sebagai ruang cair yang senantiasa bergerak dan menciptakan ruang baru.
Konsep kontemporer ini menjadi refleksi menarik bagi para pecinta seni rupa modern.
8. The Sea is Barely Wrinkled - Karya Kei Imazu
Masih di Museum Macan, pameran The Sea is Barely Wrinkled berlangsung hingga 5 Oktober 2025. Karya perupa Kei Imazu menyoroti isu kolonialisme, ekologi, dan mitologi lokal dalam balutan seni visual.
Koleksi yang ditampilkan termasuk karya terbaru yang belum pernah dipamerkan sebelumnya.
9. Beyond Unsettled Past Art Exhibition di Erasmus Huis
Hingga 1 November 2025, Erasmus Huis Jakarta menggelar pameran seni kontemporer bertajuk Beyond Unsettled Past.
Pameran ini menampilkan enam seniman Indonesia yang merefleksikan warisan kolonial Belanda dan dampaknya terhadap ruang, identitas, serta masyarakat Indonesia modern.