POSKOTA.CO.ID - Investasi emas selama ini dikenal sebagai instrumen yang relatif aman dan menjanjikan keuntungan jangka panjang.
Namun, anggapan bahwa investasi emas selalu menguntungkan tanpa risiko nyatanya tidak sepenuhnya benar.
Banyak investor pemula yang justru mengalami kerugian akibat kesalahan-kesalahan sederhana saat membeli dan menyimpan emas.
Kesalahan umum ini kerap terjadi karena kurangnya pemahaman tentang jenis emas, kemurnian, biaya tambahan, hingga cara penyimpanan yang aman.
Tidak jarang investor pemula terburu-buru membeli emas karena harga sedang naik tanpa membandingkan harga di beberapa penjual.
Dengan memahami kesalahan-kesalahan ini, investor bisa memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko kerugian.
Simak panduan ini baik-baik agar investasi emas yang Anda lakukan lebih aman, cerdas, dan memberikan hasil optimal dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apakah Investasi Emas di Shopee Aman? Ini Panduan Pembeliannya
Kesalahan Saat Investasi Emas
Sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rita Rahayu Official, berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari saat investasi emas.
1. Mengabaikan Kemurnian dan Bentuk Emas
Beberapa bulan lalu, saya tergiur membeli perhiasan emas cantik sebagai investasi masa depan.
Awalnya, pikirannya sederhana, perhiasan pasti naik harganya sekaligus bisa dipakai.
Namun, ternyata ada biaya cetak atau making fee yang besar, sehingga saat dijual kembali, harga jual emas murni jauh lebih rendah dibanding harga beli.
Perhiasan emas biasanya dicampur logam lain agar lebih keras dan tahan dipakai, sehingga kadar emas murninya tidak tinggi.
Data historis menunjukkan bahwa emas batangan 24 karat mengalami kenaikan rata-rata 11 persen per tahun selama 20 tahun terakhir.
Untuk menghindari kerugian, beli emas batangan 24 karat bersertifikat dari penjual resmi seperti pegadaian, bank, atau toko emas terdaftar OJK.
2. Penyimpanan yang Tidak Aman
Kesalahan kedua adalah menyimpan emas sembarangan. Emas mudah dicuri jika tidak ditempatkan di lokasi aman.
Solusinya, simpan di safe deposit box bank, brankas, atau gunakan layanan tabungan emas resmi di pegadaian atau bank yang diawasi OJK.
Meskipun ada biaya sewa atau asuransi, keamanan emas jauh lebih penting daripada menghemat sedikit uang.
3. Tidak Mengecek Legalitas Penjual
Di era digital, banyak platform jual beli emas online. Risiko penipuan cukup tinggi jika membeli dari pihak tidak jelas.
Emas bisa palsu atau sertifikat hanya cetak biasa. Selalu beli dari sumber terpercaya, pastikan perusahaan terdaftar di OJK, memiliki NPWP, badan hukum jelas, dan gunakan akun resmi.
Baca Juga: Banyak yang Salah Kaprah! Ini 5 Kesalahan Saat Investasi Emas
4. Tidak Membandingkan Harga Sebelum Membeli
Banyak investor pemula tergesa-gesa membeli emas karena FOMO atau prediksi harga naik, tanpa membandingkan harga di beberapa penjual. Padahal selisih harga antar toko bisa cukup besar.
Cara menghindarinya yakni survei online, cek harga resmi di pegadaian atau bank, dan beli saat harga relatif rendah. Prinsipnya, buy low, sell high.
5. Tidak Menentukan Harga dan Tujuan Investasi
Kesalahan terakhir adalah tidak memiliki rencana investasi yang jelas.
Emas adalah instrumen jangka menengah hingga panjang. Investor sering panik menjual saat harga turun atau membeli saat harga sudah tinggi.
Cara menghindarinya yakni tetapkan tujuan investasi, simpan emas minimal 2 tahun, pantau harga secara rutin, dan gunakan fitur notifikasi harga emas.
Demikian informasi mengenai beberapa kesalahan yang perlu dihindari saat investasi emas.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai saran keuangan profesional. Selalu pertimbangkan kondisi finansial pribadi sebelum melakukan investasi.