POSKOTA.CO.ID - Direktur Lokataru Foundation Delpedro Mahraen diamankan oleh pihak kepolisian pada Senin, 1 September 2025.
Hal tersebut diketahui lewat unggahan Instagram @lokataru_foundation. Dalam unggahan itu terdapat tulisan bahwa Delpedro dijemput paksa oleh Polda Metro Jaya.
“Alerta! Alerta! Alerta! Direktur Lokatoru Foundation Delpedro Marhaen Di Jemput Paksa Oleh Polda Metro Jaya Tanpa Ada Penjelesan!”. tulis akun Instagram @lokataru_foundation.
Lantas, siapa Delpedro Mahraen yang diamankan oleh pihak kepolisian? Ini profilnya!.
Baca Juga: Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Diamankan Polisi
Profil Delpedro Mahraen
Saat ini, Delpedro Marhaen tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) dan juga menempuh Magister Hukum di Universitas Tarumanagara (Untar)
Dirinya juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, sebuah organisasi pegiat hak asasi manusia (HAM) yang aktif mengadvokasi berbagai isu HAM di Indonesia.
Kronologi Insiden dan Isu yang Pernah Terlibat
- Pada Agustus 2024, Delpedro menjadi korban kekerasan aparat ketika mencoba berlindung saat terjadi bentrokan. Ia sempat ditangkap saat hendak membela diri sebuah pengalaman yang kemudian ia ceritakan secara terbuka.
- Pada Februari 2024 lalu, dia menyebutkan bahwa kelompok demonstran yang membubarkan dan melakukan kekerasan terhadap mahasiswa adalah kelompok yang sama. Ia bahkan turut menjadi korban pemukulan dalam peristiwa tersebut dan kemudian melaporkannya ke Polda Metro Jaya.
- Pada Agustus 2025, ia menyerukan bahwa ada oknum polisi yang memprovokasi pelajar, khususnya para pelajar STM, melalui media sosial untuk terlibat dalam aksi kekerasan. Ia menekankan bahwa niat aparat bukan menjaga keamanan, tetapi menciptakan konflik.
Delpedro juga aktif menulis dan mengeluarkan opini publik. Sebagai contoh, dirinya pernah menulis sebuah esai opini berjudul "From Sabah to Pancoran: Recognising the invisible" yang terbit pada bulan Juli 2025 di Malay Mail, di mana dia pernah membahas tentang komunitas tanpa identitas hukum yang tersembunyi di balik pembangunan modern di Asia Tenggara.