Tak sedikit warganet yang mengaitkan temuan ini dengan pernyataan kontroversial Sahroni beberapa waktu lalu. Saat menghadiri sebuah acara di Sumatera Utara pada Jumat, 22 Agustus 2025 ia menyinggung pihak-pihak yang menyerukan pembubaran DPR.
“Silakan kritik, mau ngapain juga boleh. Tapi jangan mencaci maki berlebihan. Itu merusak mental manusia. Mental manusia yang begitu adalah orang tertolol sedunia,” kata Sahroni.
Pernyataan ini sebelumnya menuai pro dan kontra, dan kini kembali menjadi bahan perdebatan setelah nilai akademiknya terungkap ke publik.
Baca Juga: Kapan KJP Plus 2025 Cair? Ini Jadwal, Cara Cek Status dan Besaran Dana Bansos Terbarunya
Gelombang Respons Publik
Publik menilai, beredarnya ijazah tersebut memperkuat paradoks antara citra seorang pejabat publik dengan rekam jejak akademiknya.
Ada yang menilai temuan ini tidak relevan dengan kapasitasnya saat ini, namun tidak sedikit pula yang menjadikannya sebagai dasar untuk mengkritik gaya komunikasi Sahroni yang dianggap meremehkan rakyat.
