Layanan medis cepat Dinkes DKI untuk korban unjuk rasa. (Sumber: jakarta.go.id)

JAKARTA RAYA

Dinkes DKI Jakarta Prioritaskan Penanganan Korban Unjuk Rasa dengan Layanan Medis Cepat dan Terpadu

Minggu 31 Agu 2025, 17:54 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan layanan kesehatan bagi warga yang terdampak aksi unjuk rasa di berbagai titik ibu kota tetap berjalan optimal.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat dan tenaga kesehatan menjadi prioritas utama.

"Kami memastikan pelayanan medis tetap berjalan karena keselamatan petugas dan warga menjadi perhatian bersama," ujar Ani di Jakarta.

Hingga pukul 07.00 WIB, tercatat 469 orang telah mendapatkan penanganan medis. Dari jumlah tersebut, 371 pasien menjalani rawat jalan, 97 pasien dirawat inap, sementara satu korban meninggal dunia.

Baca Juga: Pasca Unjuk Rasa, Pemprov DKI Gratiskan TransJakarta dan MRT Selama Sepekan

Data Dinkes mencatat, mayoritas pasien mengalami konjungtivitis sebanyak 198 kasus, diikuti luka terbuka (vulnus) sebanyak 90 kasus, serta sesak napas (dyspnea) sebanyak 42 kasus.

Selain itu, beberapa korban mengalami trauma fisik, patah tulang, cedera kepala, hingga keluhan medis lainnya.

Ani menjelaskan bahwa pasien yang memerlukan perawatan lebih intensif telah dirujuk ke rumah sakit di lima wilayah Jakarta.

Beberapa di antaranya adalah RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, hingga RS Pusat Pertamina.

Baca Juga: Truk Tronton Terguling di Jalan Raya Parung Bogor, Diduga karena Sopir Mengantuk

Selain itu, puskesmas di wilayah terdekat juga disiapkan untuk memberikan layanan darurat.

Untuk mempercepat penanganan korban, Dinkes DKI mengerahkan 24 unit ambulans dan tenaga kesehatan yang terdiri dari 7 dokter, 59 perawat, serta 7 pengemudi ambulans.

Seluruh armada ditempatkan di titik-titik strategis yang dekat dengan lokasi konsentrasi massa, seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, Tugu Tani, Otista, Slipi, DPR/MPR, Tanjung Priok, hingga kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

Ani menegaskan bahwa tenaga kesehatan juga diingatkan untuk selalu mengutamakan keselamatan diri. Petugas diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm dan kacamata pelindung.

Baca Juga: Legislator Jakarta Hardiyanto Kenneth Santuni Keluarga Affan Kurniawan

"Ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjaga pelayanan kesehatan dan memastikan seluruh korban mendapat penanganan medis dengan cepat, aman, dan tepat," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta menegaskan akan terus melakukan evaluasi dan menambah dukungan medis apabila situasi unjuk rasa berlanjut.

Upaya ini bertujuan agar seluruh korban dapat tertangani dengan baik tanpa mengganggu layanan kesehatan publik di fasilitas umum lainnya.

Dengan langkah sigap ini, Pemprov DKI menunjukkan komitmen menjaga stabilitas layanan kesehatan masyarakat, sekaligus melindungi para tenaga medis yang berada di garis depan.

Tags:
Pemprov DKIAni Ruspitawatitenaga medisambulans Dinkes DKIlayanan kesehatan Jakartakorban unjuk rasaDinkes DKI Jakarta

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor