Menurutnya kondisi sperma yang tidak optimal berdampak pada kesehatan embrio serta memperbesar risiko keguguran.
Ia menyebutkan bahwa meskipun istrinya pernah hamil secara alami, faktor sperma membuat kehamilan tersebut tidak berhasil bertahan.
"Waktu itu istri pernah hamil normal dua kali, ternyata kejelekannya ada di sperma gue," jelas Denny Sumargo.
Baca Juga: Viral Taylor Swift Bertunangan dengan Travis Kelce, Cincin yang Dipakai Ditaksir Capai Rp81 Miliar
Denny menegaskan bahwa embrio yang tidak sehat berpotensi mengalami keguguran pada trimester pertama atau bahkan berisiko mengalami cacat fisik.
Untuk mencegah hal itu, ia dan Olivia memilih jalur medis melalui program bayi tabung yang dianggap lebih aman dan terukur.
Denny Sumargo menyampaikan bahwa dirinya tetap realistis terhadap hasil program yang dijalani. Ia mengakui memiliki keinginan untuk memiliki dua anak dengan jenis kelamin berbeda.
Namun ia juga menegaskan bahwa satu anak pun sudah merupakan anugerah besar yang layak disyukuri.
"Jujur, gue pengin punya anak dua dan itu sepasang. Tetapi kalau enggak dikasih, satu juga enggak apa-apa," kata Denny.
Pengalaman Denny dan Olivia memberikan wawasan penting bagi pasangan lain yang tengah menghadapi kendala kesuburan.
Kualitas sperma yang sering kali luput dari perhatian ternyata memegang peranan krusial dalam keberhasilan kehamilan.
Melalui langkah medis seperti bayi tabung dan teknologi PGTA, pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak tetap memiliki peluang besar untuk mewujudkan impiannya.
