BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Warga Bandung Raya diminta siap siaga menghadapi potensi gempa dari Sesar Lembang. Getaran bisa datang tanpa peringatan.
Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Mudrik Rahmawan Daryono, mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu berharap pada alat pendeteksi getaran gempa, Early Warning System (EWS).
"Jadi, begitu sesar bergoyang, getaran lebih cepat sampai ke rumah-rumah ketimbang alarm peringatan. Jeda waktunya hanya beberapa detik. Kalau sudah terjadi, yang utama adalah kesiapsiagaan masyarakat," ujar Mudrik, Selasa, 26 Agustus 2025.
Baca Juga: Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Rumah Warga di Cibinong Bogor Rusak Tertimpa Pohon
Mudrik menambahkan, yang membuat was-was adalah pemukiman warga yang berdiri di atas garis Sesar Lembang sepanjang 29 kilometer.
"Kalau saja gerak, dampaknya bisa langsung menghantam," katanya.
Kendati begitu, dia mengapresiasi pemerintah daerah Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat, yang mulai gencar melakukan sosialisasi mitigasi bencana.
"Itu artinya kesadaran Pemda sudah ada. Tinggal masyarakat yang persiapannya dimaksimalkan," ucapnya.
Sayangnya, hingga kini Pemkab Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kota Bandung belum memiliki alat deteksi gempa.
Sensor masih terbatas milik BMKG dan BRIN, yang baru terpasang di Parongpong dan Lembang.
"Sensor itu hanya mencatat data getaran untuk analisis, tapi nyawa warga tetap ditentukan oleh kesiapsiagaannya," tuturnya.