Para peneliti dari BRIN memberikan keterangan edukatif terhadap masyarakat hingga komunitas dan relawan lingkungan setempat terkait gempa dan Sesar Lembang. (Sumber: Poskota/Gatot Poedji Utomo)

Daerah

Warga Bandung Raya Diminta Waspadai Gempa Sesar Lembang

Senin 25 Agu 2025, 12:03 WIB

BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah gempa kecil yang mengguncang kawasan Sesar Lembang dalam beberapa pekan terakhir membuat warga resah.

Meski demikian, para peneliti mengingatkan agar masyarakat tidak buru-buru menyimpulkan gempa tersebut sebagai foreshock atau tanda gempa besar.

Peneliti Sesar Lembang dari BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono, mengatakan getaran kecil yang terasa di Ngamprah, KM 6, harus tetap diwaspadai.

Hingga kini belum bisa dipastikan apakah gempa itu akan disusul lindu besar atau hanya berhenti pada gempa kecil.

"Jadi, dua kemungkinan itu bisa terjadi tanpa diprediksi," kata Mudrik, Senin, 26 Agustus 2025.

Baca Juga: Ancaman Sesar Lembang Dinilai Serius, BPBD Kota Bandung Fokus Mitigasi

Ia juga menyoroti gempa di Bekasi yang bersumber dari Sesar Baribis. Menurutnya, rentetan gempa di dua wilayah itu bisa saling berkaitan.

"BMKG khawatir ini foreshock. Bisa jadi gempa besar terjadi di Lembang atau Baribis. Kita tidak tahu mana lebih duluan," ujarnya.

Berdasarkan data penelitian, Sesar Lembang sudah lama masuk siklus pelepasan energi besar.

Catatan geologi menunjukkan patahan itu terakhir kali melepaskan energi besar pada abad ke-15, sekitar tahun 1450–1460.

"Siklusnya diperkirakan 170–670 tahun. Sekarang sudah 560 tahun sejak terakhir. Artinya sudah masuk rentang waktunya. Bisa terjadi sekarang, bisa juga 100 tahun lagi," ungkapnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah Bandung Raya sudah cukup gencar memberikan edukasi soal langkah mitigasi. Namun masyarakat diminta tidak lengah.

"Yang paling bijak tetap waspada. Kita hidup berdampingan dengan sumber gempa, jadi harus tahu cara bertahan dan aman menghadapi ancamannya," kata Mudrik.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Bandung Barat Dipicu Aktivitas Sesar Lembang

Untuk diketahui, Sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer, dari Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) hingga Cilengkrang (Kabupaten Bandung).

Aktivitas patahan ini meningkat sejak pertengahan Agustus 2025, dengan tiga kali gempa kecil berturut-turut.

Gempa pertama terjadi Kamis, 14 Agustus 2025, bermagnitudo 1,8, disusul Selasa, 19 Agustus 2025, dengan magnitudo 2,3.

Dan terakhir Rabu, 20 Agustus 2025, kembali terjadi gempa dengan magnitudo 1,7. 

Tags:
BRINBMKG penelitiSesar Lembanggempa

Gatot Poedji Utomo

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor