POSKOTA.CO.ID - Timnas Indonesia telah mengumumkan daftar pemain untuk melawan Lebanon dan Kuwait di FIFA Matchday .
Yang mengejutkan, nama Rafael Struick, striker andalan era Shin Tae-yong, justru tidak termasuk dalam skuad yang dipilih pelatih baru Patrick Kluivert.
Keabsenan sang penyerang Dewa United ini pun memicu tanda tanya di kalangan suporter. Padahal, Struick sempat dijuluki sebagai striker masa depan Tim Garuda.
Sayangnya, penampilannya yang menurun membuat pemain berusia 22 tahun itu harus tersingkir.
Baca Juga: Persija Jakarta Kena Sanksi Denda Rp45 Juta dari Komdis PSSI
Berikut adalah tiga faktor utama di balik keputusan untuk tidak memanggil Rafael Struick:
- Performa yang Menurun di Level Klub
Rafael Struick dianggap gagal menampilkan performa terbaiknya bersama Dewa United. Pada dua pekan awal Liga Super 2025/26, ia belum mencetak satu gol atau assist pun, dan timnya juga belum meraih kemenangan.
Kondisi ini menyulitkannya untuk meyakinkan Kluivert agar memanggilnya kembali.
Ekspektasi tinggi yang melekat padanya sejak memilih membela Garuda justru berubah menjadi kekecewaan karena ketidakkonsistenannya di level klub.
- Persaingan yang Semakin Ketat
Posisi di lini depan Timnas sekarang semakin kompetitif. Kedatangan dan penampilan impresif Ole Romeny, yang mencetak gol melawan Australia, Tiongkok, dan Bahrain, menjadi salah satu alasan Struick tersaingi.
Kluivert tampaknya lebih mempercayai striker kelahiran Belanda tersebut.
Tidak hanya itu, pemain lokal seperti Yakob Sayuri, Ramadhan Sananta, dan Egy Maulana Vikri juga menunjukkan konsistensi yang baik, sehingga semakin mempersempit peluang Struick untuk kembali menjadi pilihan.
Baca Juga: Kebanggaan Maung Bandung: Dua Pilar Persib Resmi Perkuat Garuda di Surabaya saat Laga Uji Coba
- Fokus untuk Timnas U-23
Ada pula faktor strategi dari Patrick Kluivert yang ingin mengoptimalkan peran Struick di Timnas Indonesia U-23.
Mantan pemain Brisbane Roar ini dipersiapkan untuk memperkuat Garuda Muda dalam misi lolos ke Piala Asia U-23 2025.
Kehadirannya di tim usia muda diharapkan dapat menjadi penguat bersama para bintang seperti Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Justin Hubner.
Meski demikian, ketidakhadirannya di tim senior tetap menuai pro dan kontra.
Publik kini menantikan apakah ia dapat membuktikan diri kembali di level U-23 atau justru semakin terpinggirkan.