POSKOTA.CO.ID - Di tengah hiruk pikuk dunia investasi, dari saham, crypto, hingga NFT, muncul suara berbeda dari seorang figur publik yang kerap tampil kritis dr Tirta, dokter sekaligus influencer kesehatan.
Dalam sebuah podcast bersama Gabriel Rey, dr Tirta menyampaikan pernyataan yang langsung viral “Investasi paling mahal itu bukan saham, bukan properti, apalagi NFT. Investasi paling mahal itu kesehatan.”
Pernyataan ini seolah menjadi tamparan keras bagi generasi muda dan pekerja kantoran yang begitu terobsesi mengejar cuan hingga melupakan tubuh mereka sendiri.
Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 19 Agustus 2025, Klaim Ribuan Diamond dan Weapon Spesial
Kesehatan: Aset yang Sering Diabaikan
Di era digital, banyak orang rela begadang demi pekerjaan, mengonsumsi makanan cepat saji karena praktis, dan jarang berolahraga dengan alasan sibuk. Semua ini menjadi pola hidup yang dianggap wajar. Namun, dr Tirta menegaskan, dampak jangka panjangnya justru merugikan.
Jika kesehatan sudah rusak, uang sebanyak apapun tidak dapat mengembalikan tubuh ke kondisi semula. Inilah esensi dari pernyataannya: uang bisa dicari, tapi kesehatan yang hilang sulit dipulihkan.
Sebagai manusia, kita sering kali lebih menghargai sesuatu ketika sudah hilang. Begitu pula dengan kesehatan. Selama tubuh masih terasa bugar, kita cenderung menyepelekan tidur, asupan gizi, bahkan kesehatan mental. Baru setelah penyakit datang, barulah muncul kesadaran.
Dalam hal ini, perspektif dr Tirta menyoroti sisi kemanusiaan kita: kita hidup di tengah budaya hustle yang mengagungkan produktivitas tanpa batas, padahal tubuh manusia punya kapasitas tertentu.
Investasi Kesehatan Tidak Harus Mahal
Kesalahan lain yang sering muncul adalah anggapan bahwa menjaga kesehatan membutuhkan biaya tinggi. Faktanya, menurut dr Tirta, investasi kesehatan justru dimulai dari kebiasaan sederhana, antara lain:
- Tidur cukup dan teratur
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Rutin berolahraga meski hanya 30 menit sehari
- Mengelola stres dengan baik
- Melakukan pemeriksaan kesehatan dasar secara berkala
Langkah-langkah ini jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan ketika sakit sudah menahun.
Realita Kehidupan Modern
Podcast yang menghadirkan dr Tirta juga membongkar realita pahit kehidupan urban. Banyak orang lebih memilih lembur demi karier, walau tahu tubuhnya lelah. Ada pula yang menukar istirahat dengan nongkrong berjam-jam, atau mengabaikan olahraga karena merasa waktunya habis untuk bekerja.
Paradoksnya, kita sibuk bekerja demi uang, tetapi ketika sakit, uang itulah yang justru habis untuk biaya pengobatan.
Investasi Uang vs Investasi Kesehatan
Mari bandingkan:
- Saham, crypto, properti, NFT → nilainya bisa naik turun, bisa dijual kembali, bahkan bisa diwariskan.
- Kesehatan → nilainya tidak bisa digantikan. Sekali rusak, ia bisa membatasi hidup, bahkan menggerogoti kualitas usia panjang.
Inilah alasan mengapa dr Tirta menyebut kesehatan sebagai investasi paling mahal. Ia bukan sekadar aset, melainkan fondasi untuk menikmati aset-aset lainnya.
Kesehatan sebagai Modal Hidup
Dalam perspektif manusiawi, kesehatan bukan sekadar "tidak sakit". Ia adalah modal dasar untuk melakukan hal-hal lain dalam hidup bekerja, mencintai, berkarya, bahkan menikmati hasil jerih payah. Tanpa kesehatan, uang hanyalah angka, dan jabatan hanyalah gelar kosong.
Seorang pekerja kantoran mungkin merasa bangga dengan pencapaiannya, tetapi jika harus bolak-balik rumah sakit di usia muda, maka makna kesuksesan itu menjadi tanda tanya besar.
Tantangan Zaman: Hedonisme dan Investasi Bodong
Fenomena investasi bodong, hype crypto, hingga tren konsumsi berlebihan mencerminkan budaya instan yang melekat pada generasi muda. Banyak yang tergoda janji keuntungan cepat, padahal di saat yang sama mereka melupakan tubuhnya yang membutuhkan perawatan jangka panjang.
dr Tirta mengingatkan: investasi finansial bisa gagal, tapi investasi kesehatan tidak pernah merugikan. Bahkan, semakin cepat dimulai, semakin besar pula manfaatnya di masa depan.
Transformasi Mindset: Dari Cuan ke Sehat
Pesan inti dari pernyataan dr Tirta adalah mengubah pola pikir. Investasi bukan hanya soal uang, tetapi juga soal menjaga kualitas hidup. Uang memang penting, tetapi tanpa kesehatan, hidup kehilangan esensi.
Langkah sederhana untuk mengubah mindset ini antara lain:
- Menjadikan olahraga sebagai rutinitas, bukan pilihan tambahan.
- Menyusun anggaran makanan sehat dalam keuangan bulanan.
- Mengalokasikan waktu istirahat sebagaimana kita mengalokasikan waktu kerja.
- Menghargai tubuh sebagai aset terbesar, bukan alat eksploitasi semata.
Baca Juga: Strategi dan Contoh Soal PPG Bahasa Inggris 2025: Panduan Lengkap untuk Guru Profesional
Apa Gunanya Kekayaan Tanpa Kesehatan?
Bayangkan seseorang dengan kekayaan melimpah, namun harus bergantung pada obat setiap hari, atau tidak bisa berjalan bebas karena penyakit kronis. Bukankah itu ironi terbesar dalam hidup?
Refleksi ini yang ingin ditegaskan dr Tirta: kesehatan adalah syarat utama untuk menikmati kebahagiaan sejati.
Pernyataan dr Tirta bukan sekadar kontroversi, melainkan panggilan sadar. Bahwa di tengah gempuran investasi digital, budaya lembur, dan gaya hidup konsumtif, ada satu hal yang seharusnya menjadi prioritas kesehatan.
Mari berhenti menunda. Mulailah berinvestasi pada tubuh dan pikiran kita sendiri. Sebab, pada akhirnya, investasi paling mahal, paling berharga, dan paling berarti adalah kesehatan itu sendiri.