POSKOTA.CO.ID – Timnas Indonesia U-17 meraih kemenangan 2-0 atas Uzbekistan dalam laga Piala Kemerdekaan 2025 yang digelar di Sumatera Utara. Hasil ini menempatkan Indonesia di peringkat kedua klasemen sementara, di bawah Mali yang telah mengantongi dua kemenangan.
Pundit sepak bola Bung Binder menilai kemenangan tersebut bukan hanya soal skor akhir, melainkan bagian dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung pada November mendatang.
“Jujur, hasil akhir menang, imbang, ataupun kalah sebetulnya tidak terlalu penting. Yang paling penting adalah bagaimana saya bisa melihat progres dari Timnas Indonesia U-17 yang nanti pada bulan November akan bermain di Piala Dunia U-17,” kata Binder dalam ulasan terbarunya, dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Menurut Binder, federasi sepak bola telah memberikan dukungan signifikan, mulai dari pemusatan latihan di Bali hingga penyelenggaraan turnamen internasional di stadion megah Sumatera Utara.
Baca Juga: Jadwal Piala Kemerdekaan 2025: Timnas Indonesia U-17 vs Mali U-17 Jam Berapa?
Ia menilai turnamen ini menjadi kesempatan bagi pemain dan pelatih untuk membangun chemistry, menguji taktik, serta memperbaiki kelemahan. “Para pelatih harus bersinergi dengan para pemain, dan sebaliknya juga sama, supaya mereka punya kepercayaan diri tapi tentu bukan overconfident,” ujarnya.
Binder juga menekankan pentingnya permainan kolektif. “Jangan sampai mainnya gerasa-grusuk. Sudah tahu tidak bisa melewati pemain lawan tapi tetap dipaksa. Dalam dua pertandingan kita sudah bisa melihat sinergi antar lini yang terjalin,” katanya.
Dalam laga kontra Uzbekistan, Indonesia menunjukkan skema permainan yang terlatih. Gol pertama tercipta melalui build-up rapi dari lini belakang, sebelum Raffi mengirim umpan silang yang dituntaskan oleh Dimas.
“Artinya ini hasil dari latihan. Coba lihat gol pertama itu build up dari belakang. Umpan-umpan pendek, lalu crossing, dan Dimas bisa mencetak gol. Itu bukan kebetulan,” ujar Binder.
Gol kedua datang dari situasi bola mati. Muhammad Alghazani sukses memanfaatkan umpan Fabio dari sepak pojok. Binder menilai hal itu sebagai perkembangan signifikan, mengingat jarang ada gol dari skema corner di tim nasional usia muda.
Selain itu, kiper Dava juga mendapat pujian karena beberapa kali melakukan penyelamatan penting saat Uzbekistan menekan.
Meski puas dengan perkembangan tim, Binder mencatat beberapa kelemahan yang masih terlihat, terutama dalam fase build-up. “Kadang-kadang mau build up agak ragu-ragu, akhirnya tercipta peluang bagi Uzbekistan,” ujarnya.
Indonesia akan menghadapi Mali pada pertandingan terakhir grup. Binder menilai laga tersebut akan menjadi ujian berat.
Baca Juga: Info Live Streaming Timnas Indonesia U17 VS Uzbekistan U17, Kick-Off Malam Ini Pukul 19.30 WIB
“Mali ini kuat sekali. Kalau pemain sudah khawatir atau takut duluan, habis dimakan tim lawan. Artinya ini lagi-lagi peran dari pelatih, berikan pemahaman soal taktik supaya mainnya tidak ngasal,” katanya.
Selain itu, Binder menilai kehadiran pemain diaspora memberi dampak positif bagi skuad. “Saya melihat para pemain diaspora bagus-bagus di turnamen ini. Mereka bisa nyetel dengan pemain lokal. Itu sinyal positif,” katanya.
Binder menutup analisanya dengan menyerukan dukungan penuh untuk tim muda Indonesia. “Tugas kita adalah mendukung habis-habisan Timnas Indonesia di semua level. Kita harapkan di pertandingan terakhir lawan Mali mereka bisa memberikan performa terbaik,” ujarnya.