POSKOTA.CO.ID – Film animasi Nasional berjudul Merah Putih One For All yang mulai tayang pada 14 Agustus 2025 mendapatkan rating 1 dari 10 oleh akun Instagram @dailyscreen.
Dalam unggahan terbaru, akun Instagram @dailyscreen secara gamblang memberikan nilai 1 dari 10 untuk film tersebut.
Disebutkan ada beberapa alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Mulai dari skenario tidak konsisten, aset dan lokasi dipakai berulang kali, visual bikin sakit mata, dan lainnya.
“Skenario tidak konsisten, aset dan lokasi dipakai berulang kali, visual bikin sakit mata, menggunakan text-to-speech, pre visual (belum jadi), cerita tidak klimaks, grafis berantakan,” beber akun tersebut seperti dilansir Poskota.
Menurut akun itu, film ini masih pre-visual dan belum layak untuk dirilis.
“Film ini serasa masih pre-visual dan belum layak rilis, masih butuh clean-up dan penyesuaian jalan cerita,” jelasnya.
“Menggunakan bantuan reallusion iclone: Fitur lip-sync yang cukup masukkan audio iClone otomatis memetakkan gerakan mulut ke phoneme,” imbuhnya.
Baca Juga: Bundaran HI Dipadati Warga yang Ingin Melihat Penurunan Bendera Merah Putih dan Hiburan Rakyat
Sisi positifnya hanya terletak pada akhir film di mana lagu Indonesia Raya dinyanyikan.
“Sisi positif lagu kebangsaan Indonesia dinyanyikan di akhir film selebihnya tidak ada yang spesial,” katanya.
Di caption, akun @dailyscreen juga menyebutkan bahwa film ini adalah karya yang tidak konsisten.
Baca Juga: Siapa Pencipta Lagu 'Merah Putih'? Dinyanyikan Rossa hingga Cakra Khan di HUT ke-80 RI
“MERAH PUTIH ONE FOR ALL adalah sebuah karya animasi yang tidak konsisten disemua aspek. Visual, cerita hingga scoring terkesan berantakan dan tidak ada klimaks dari cerita yang disajikan. sebagai karya ini tidak 100% karena mengguanakan asset milik orang yang tidak masuk kebagian team. Film yang ditujukan untuk anak-anak pun secara visual, rgafis dan scoring yang kadang besar kadang kecil dapat menggangu panca indra anak,” kritiknya.

Sinopsis film Merah Putih One For All
Di sebuah desa yang tenang dalam semangat menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, sekelompok anak terpilih menjadi "Tim Merah Putih" untuk menjaga bendera pusaka yaitu bendera yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus tiap tahunnya.
Namun 3 hari sebelum upacara, bendera itu hilang, delapan anak dari berbagai latar belakang budaya, Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa, bersatu dalam misi heroic, yakni menyelamatkan bendera merah putih pusaka yang hilang secara misterius.
Mereka harus mengatasi perbedaan, menembus sungai, hutan, dan badai, bahkan meredam ego masing-masing, demi satu tujuan mulia, yaitu mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan.
Dengan keberanian, kerja sama, dan cinta tanah air, mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan.
Mereka memulai petualangan mencari Bendera, menelusuri hutan, sungai, dan menghadapi konflik batin.
Film ini penuh dengan momen lucu, menegangkan, emosional, dan menggugah jiwa, sarat nilai persatuan, persahabatan, dan semangat cinta nasionalisme anak-anak Indonesia masa kini.