JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tak mudah bagi Munir Kartono, bisa diterima kembali oleh masyarakat setelah menjalani hukuman penjara. Apalagi hukuman penjara itu saat dirinya masih menjadi teroris.
Munir aktif terlibat di kelompok radikal terorisma yakni ISIS sejak sekitar belasan tahun lalu. Saat terlibat dalam aktivitas kelompok radikal, Munir memiliki hubungan dekat dengan tokoh-tokoh penting dalam jaringan terorisme internasional.
Ia dianggap sebagai penggalang dana andal melalui media sosial, memanfaatkan teknologi untuk mendukung aksi teror.
Namun, aksinya berujung pada penangkapan oleh Densus 88 Antiteror pada tahun 2016. Pengadilan menjatuhkan vonis lima tahun penjara, tetapi ia dibebaskan lebih awal pada tahun 2020 setelah menjalani 3 tahun 8 bulan masa hukuman.
Baca Juga: Warga di Bogor Pakai Kostum Berbahan Sampah Plastik saat HUT ke-80 RI
Dalam sebuah video pendek, Munir menceritakan bahwa saat kembali ke kampung halaman di Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, ia awalnya tidak menyangka bahwa Kan kembali diterima masyarakat.
"Saya pikir saat saya pulang saya akan menjadi musuh masyarakat, karena kejahatan yang sudah saya lakukan. Tapi seiring perjalanan waktu, semua pihak seperti mendukung saya untuk memperbaiki diri," kata Munir yang sempat berpikir akan dikucilkan masyarakat, Minggu, 17 Agustus 2025.
Pada momen perayaan HUT RI ke-80 tahun ini misalnya, Munir menunjukkan bahwa dirinya sudah benar-benar berubah.
Lewat kegiatan sosial, Munir bersama warga sekitar sama-sama menyemarakkan kemerdekaan Indonesia dengan cara membuat pernak-pernik di kampung.
Baca Juga: Titik Lokasi Pesta Rakyat Perayaan HUT RI ke-80 di Jakarta
Ketua RW 17 Desa Cicadas, Wageyono mengatakan, awalnya warga merasa takut dengan kedatangan Munir yang kembali ke kampung halaman.
Apalagi melihat rekam jejak Munir yang terlibat aktif dalam kelompok radikal yakni ISIS.
Saat ini, Munir aktif sebagai salah satu pengurus perpustakaan yang ada di Desa Cicadas.
"Tapi alhamdulillah dengan berjalannya waktu, Pak Munir itu sudah kooperatif sekali, berbaur dengan masyarakat, dan sekarang sudah alhamdulillah ada kegiatan 17an pun mau membantu memasang bendera merah putih," kata Wageyono.
Baca Juga: Lagu Viral Tabola Bale di Perayaan HUT RI ke-80, Istana Negara Bergoyang
Handoko, warga di lingkungan mengaku, saat Munir dikabarkan sebagai salah satu anggota teroris dari kelompok radikal, warga sempat khawatir karena akan mencuci otak warga.
"Tapi alhamdulillah semenjak kita kenal beliau, luar biasa aktif di lingkungan membantu masyarakat," kata Handoko.
Irjad Sudrajat, Sekretaris Desa (Sekdes) Cicadas mengatakan, Munir dibina oleh warga sejak tahun 2020. Ia kemudian aktif di berbagai macam kegiatan maupun organisasi.
"Karena kita ini sebagai Pamong hanya untuk ngemong masyarakatnya," ucap Sekdes.
Dit Idensos Densus 88 AT Polri, AKBP Vanngivantozy Praduga Satria, menyampaikan bahwa Munir sebetulan orang yang sangat cerdas dan sangat ramah.
Baca Juga: Cara Buat Twibbon HUT RI ke-80 Gratis Tanpa Bayar, Tinggal Unggah Langsung Download
"Dan mau berkomunikasi secara dua arah. Pesan untuk Munir jadilah orang baik. Ingat Munir ya, jangan nakal lagi," tutur dia.
Founder Praha Group & 5 Suara Records Studio, Praha Alba Santana mengingatkan kepada masyarakat agar jangan pernah memberikan respons negatif kepada setiap orang yang mau berubah.
"Karena menurut gua, eks mantan teroris masih mendapatkan ruang untuk memberikan ide, gagasan, serta terobosan untuk bangsa dan negara," kata Praha.
Sambil menulis di atas kertas dengan Bolpoin, Munir meminta maaf atas kesalahan yang pernah dia lakukan selama ini.
Baca Juga: Spesial Promo Kemerdekaan HUT RI ke-80, Naik Whoosh Diskon Rp45.000
"Dan terimakasih atas kesempatan kedua yang diberikan kepada saya. Saya sangat berharap tidak ada lagi yang menempuh jalan seperti yang saya tempuh dan tak ada lagi teror di negeri ini.
"Dirgahayu Negeriku, Dirgahayu Bangsaku, Dirgahayu ke 80 Indonesiaku," ucap Munir yang menyesali perbuatannya dan berjanji akan berubah.