Spanduk petisi penolakan kegiatan keagamaan Umi Cinta yang diduga menyimpang oleh warga Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi terbentang lebar di depan rumah Umi Cinta. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Warga Dukuh Zamrud Bekasi Ungkap Kejanggalan Aktivitas Umi Cinta yang Diduga Menyimpang

Rabu 13 Agu 2025, 23:07 WIB

MUSTIKA JAYA, POSKOTA.CO.ID - Warga Perumahan Dukuh Zamrud, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, angkat bicara terkait aktivitas keagamaan seorang wanita bernama Yeni atau dikenal sebagai Umi Cinta.

Aktivitas ini dinilai janggal, mengganggu, dan tidak terbuka bagi warga sekitar.

Arif, 38 tahun, salah satu warga sekaligus tetangga rumah yang digunakan untuk kegiatan tersebut, mengaku resah. Ia menyebut Umi Cinta sebagai sosok arogan dan tidak toleran terhadap lingkungan.

“Yang utama itu sikap beberapa anggotanya, terutama Umi Cinta yang sangat arogan. Saya pernah tegur karena ada anjing di sana. Sudah lama dan mengganggu, suaranya, baunya juga,” ungkapnya, Rabu, 13 Agustus 2025.

Baca Juga: MUI Kota Bekasi Belum Vonis Ajaran Umi Cinta Sesat, Ini Alasannya

Menurut Arif, keresahan warga memuncak hingga terjadi aksi demo pada Minggu 10 Agustus 2025, yang kemudian viral di media sosial. Pasca-unjuk rasa, suasana di rumah tersebut berubah.

“Sekarang sudah tidak seperti biasanya. Rumah itu memang tidak ada aktivitas seperti warga normal, karena secara peruntukannya rumah itu tidak dihuni,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Yeni tidak tinggal di lokasi. Jika kegiatan keagamaan biasanya diwarnai lantunan ayat suci atau selawat, di rumah tersebut justru sunyi.

“Yang terdengar malah suara anjing menggonggong akibat kelaparan. Aktivitas mereka sangat tertutup,” tambahnya.

Arif juga mengungkap adanya ajaran yang dianggap tidak wajar dan membuat warga resah dengan keberadaan anggota pengajian Umi Cinta.

"Ada yang lebih mementingkan gurunya daripada orang tua. Kalau ada kejadian kecil di sekitar, mereka seperti ingin memastikan rumah itu tidak diusik,” ujarnya.

Arif juga mengatakan, anggota perkumpulan Umi Cinta kebanyakan berasal dari luar Perumahan Dukuh Zamrud. Bahkan, banyak anggota Umi Cinta yang masih berusia remaja.

"Dari remaja sampai anak-anak kecil, mungkin masih SD juga dibawa ke situ. Hampir setiap ada pengajian, satu keluarga itu dibawa semua. Kebanyakan dari luar (lingkungan)," katanya.

Baca Juga: Mengapa Pengajian Umi Cinta di Bekasi Menjadi Viral? Heboh Janji Auto Masuk Surga dengan Bayar Infak Rp1 Juta!

Tokoh agama setempat, Abdul Halim, 54 Tahun, mengatakan kegiatan ini sudah berlangsung selama delapan tahun, diikuti sekitar 70 orang, dan rutin digelar tiap akhir pekan mulai pukul 05.00 hingga jelang siang.

“Kegiatan ini tidak pernah mengantongi izin lingkungan. RT dan RW juga tidak pernah memberikan persetujuan,” katanya.

Ia menjelaskan, aksi warga pada 10 Agustus bukanlah luapan emosi mendadak, melainkan akumulasi keresahan yang telah lama disuarakan.

"Sebenarnya prosesnya panjang, bukan serta-merta terjadi aksi dan unjuk rasa pada hari Minggu kemarin. Sebelumnya warga sudah lama menyuarakan keresahan mereka atas kegiatan keagamaan yang dilakukan PY di wilayah RW 12 ini,” ungkap Abdul. (cr-3)

Tags:
Dukuh ZamrudBekasiajaran sesataliran sesatUmi Cinta

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor