POSKOTA.CO.ID - Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, terutama generative AI, semakin mengubah lanskap dunia profesional.
Sebuah studi Microsoft yang dilaporkan oleh Fortune situs bisnis ternama menganalisis 200.000 interaksi Bing Copilot dan mengungkap sejumlah profesi yang berisiko tinggi tergantikan oleh teknologi ini.
Sementara itu, laporan dari Forbes media terkemuka di bidang bisnis dan investasi menyebutkan bahwa peran administratif seperti entri data dan layanan pelanggan mulai berkurang karena otomatisasi.
Berikut adalah daftar pekerjaan yang paling terancam, beserta alasan mengapa AI mampu mengambil alih tugas-tugas tersebut dengan cepat.
Baca Juga: 10 Cara Realistis Gen Z Mencapai Kebebasan Finansial: ’Now or Never!'
- Penerjemah dan Juru Bahasa
Kemampuan AI dalam natural language processing (NLP) memudahkan otomatisasi penerjemahan.
Tools seperti Google Translate dan model bahasa generatif kini mampu menerjemahkan teks dengan akurasi tinggi.
Akibatnya, permintaan akan penerjemah manusia untuk tugas umum menurun, meskipun penerjemah spesialis masih dibutuhkan.
- Penulis dan Jurnalis
AI dapat menghasilkan artikel berita, ringkasan, atau konten blog dalam waktu singkat.
Studi Microsoft menunjukkan bahwa profesi ini memiliki tingkat kesesuaian tinggi dengan kemampuan AI, terutama untuk penulisan informatif.
Tantangan bagi penulis manusia adalah mempertahankan nilai unik seperti riset mendalam dan analisis kritis.
- Editor dan Proofreader
Dengan kemampuan AI dalam mendeteksi tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan, banyak tugas penyuntingan dasar kini dapat diotomatisasi.
Tools seperti Grammarly dan ChatGPT membuat proses editing lebih cepat dan hemat biaya. Namun, sentuhan kreatif dalam penyuntingan masih sulit digantikan.
- Customer Service Representative
Chatbot AI kini mampu menangani pertanyaan pelanggan 24/7 dengan biaya rendah. Bidang ini termasuk yang paling cepat beralih ke otomatisasi.
Peran manusia kini lebih difokuskan pada penyelesaian kasus kompleks yang membutuhkan empati.
Baca Juga: Crypto dan Gen Z: Cuma Tren Investasi atau Jalan Baru Menuju Kebebasan Finansial?
- Data Entry Clerk
Pekerjaan ini termasuk yang pertama tergerus karena AI dapat mengekstrak, memproses, dan menginput data secara otomatis.
Sistem Robotic Process Automation (RPA) mempercepat proses sekaligus mengurangi kesalahan manusia. Akibatnya, permintaan tenaga entri data manual semakin menurun.
- Sales Telemarketing
AI mampu menganalisis data pelanggan, melakukan panggilan otomatis, dan menyesuaikan skrip penjualan secara real-time.
Hal ini mengurangi peran telemarketer manusia, terutama untuk penawaran massal. Peran manusia kini lebih berfokus pada negosiasi strategis dan penjualan B2B yang kompleks.
- Tenaga Pengajar di Bidang Tertentu
Microsoft mencatat bahwa pengajar di bidang ekonomi, manajemen, dan pendidikan rumah tangga berisiko tinggi tergantikan AI.
Materi pembelajaran dapat disampaikan melalui platform e-learning dengan bimbingan AI. Namun, interaksi personal dan bimbingan sosial tetap menjadi keunggulan guru manusia.
- Sejarawan dan Peneliti Arsip
AI mampu menelusuri, mengolah, dan menganalisis ribuan dokumen sejarah dalam waktu singkat. Hal ini mempercepat penelitian sekaligus mengurangi kebutuhan peneliti untuk pencarian data dasar.
Namun, interpretasi sejarah yang mendalam masih menjadi domain manusia.
- Penyiar Radio dan Pembawa Acara
Generative AI kini dapat menghasilkan suara mirip manusia untuk siaran dan narasi. Radio digital dan podcast otomatis semakin populer, mengurangi kebutuhan penyiar manusia untuk program tertentu.
Kreativitas dan interaksi langsung tetap menjadi pembeda utama.
- Asisten Administrasi
Tugas seperti penjadwalan, pembuatan laporan, dan pengelolaan dokumen kini dapat ditangani AI dan aplikasi otomatisasi.
Menurut Forbes, banyak perusahaan mulai mengurangi staf administrasi. Peran yang tersisa biasanya membutuhkan keterampilan koordinasi kompleks atau pengambilan keputusan.
Dengan pesatnya perkembangan AI, pekerja di berbagai bidang perlu beradaptasi dengan meningkatkan keterampilan yang sulit digantikan mesin, seperti kreativitas, empati, dan analisis mendalam.