POSKOTA.CO.ID - Bagi para guru yang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan 2025, keterampilan mendesain pembelajaran bukan lagi sekadar tuntutan administratif, melainkan bagian dari profesionalisme seorang pendidik.
Modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen menempatkan guru sebagai desainer pengalaman belajar yang mampu membangkitkan keterlibatan siswa, mengembangkan kompetensi secara holistik, dan menilai pencapaian mereka secara adil.
Di balik itu, ada satu dokumen yang sering menjadi momok bagi peserta PPG: jurnal pembelajaran. Meski terkesan administratif, jurnal ini sejatinya mencerminkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran guru. Sayangnya, tidak sedikit peserta yang harus merevisi berkali-kali karena kesalahan format atau isi yang belum memenuhi standar LMS PPG.
Baca Juga: Kota Bekasi Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Voli Porprov XV/2026 Jawa Barat
Mengapa Jurnal Pembelajaran Menjadi Penentu Kualitas PPG?
Dari perspektif praktisi pendidikan, jurnal bukan hanya sekumpulan catatan. Ia adalah cermin proses berpikir guru — mulai dari merancang pembelajaran, memprediksi respon siswa, menerapkan strategi, hingga melakukan evaluasi.
Bagi dosen pengampu, jurnal menjadi bukti autentik bahwa peserta PPG mampu mengintegrasikan teori pedagogi dengan praktik lapangan.
Kesalahan yang sering terjadi meliputi:
- Tujuan pembelajaran yang terlalu umum dan sulit diukur.
- Perencanaan yang tidak selaras dengan prinsip Pembelajaran Mendalam.
- Strategi asesmen yang hanya fokus pada penilaian akhir, tanpa mempertimbangkan proses.
- Refleksi guru yang dangkal dan tidak berbasis data.
Struktur Resmi Format Jurnal Pembelajaran PPG 2025
Format ini dirancang sederhana namun sistematis, sehingga mudah diikuti dan dinilai. Berikut struktur dan rincian komponennya:
1. Identitas Jurnal
Berfungsi sebagai pengenal dokumen. Wajib memuat:
- Modul: Pembelajaran Mendalam dan Asesmen
- Program: PPG Dalam Jabatan 2025
- Nama Guru
- Sekolah
- Mata Pelajaran
- Kelas/Semester
- Tanggal Pembelajaran
2. Tujuan Pembelajaran
Harus mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) wajib diterapkan.
Contoh:
- Siswa mampu menjelaskan teknik passing bola basket dengan benar (pengetahuan).
- Siswa mampu mempraktikkan teknik tersebut secara konsisten (keterampilan).
- Siswa menunjukkan sportivitas selama permainan (sikap).
3. Perencanaan Pembelajaran Mendalam
Uraikan:
- Model: Project-Based Learning, Inquiry Learning, Problem-Based Learning, atau kombinasi.
- Langkah pembelajaran: Pendahuluan → Kegiatan Inti → Penutup.
- Integrasi Profil Pelajar Pancasila: minimal dua elemen (misalnya bergotong royong, bernalar kritis).
Guru yang berpengalaman akan memilih model pembelajaran sesuai karakter siswa, bukan sekadar mengikuti modul.
4. Strategi Asesmen
Mencakup:
- Asesmen formatif: dilakukan saat proses belajar (observasi, kuis singkat).
- Asesmen sumatif: dilakukan di akhir (ujian, produk, proyek).
- Instrumen: rubrik dengan kriteria jelas dan terukur.
5. Pelaksanaan Pembelajaran
Deskripsikan jalannya kegiatan secara naratif:
- Bagaimana guru mengelola kelas.
- Respon dan partisipasi siswa.
- Intervensi yang dilakukan jika terjadi hambatan.
6. Refleksi Guru
Analisis berbasis data:
- Apa yang berhasil?
- Apa tantangannya?
- Bagaimana rencana perbaikan?
7. Refleksi Peserta Didik
Rangkuman umpan balik siswa tentang pengalaman belajar.
"Insight: Umpan balik ini sering kali memberi pandangan segar yang tidak terpikirkan oleh guru.
Contoh Jurnal Pembelajaran PPG 2025 – Mata Pelajaran PJOK
Identitas Jurnal:
Modul: Pembelajaran Mendalam dan Asesmen
Program: PPG Dalam Jabatan 2025
Nama Guru: Bambang
Sekolah: SMP Negeri 1 Sidomakmur
Mata Pelajaran: PJOK
Kelas/Semester: VIII/Genap
Tanggal Pembelajaran: 8 Agustus 2025
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu mempraktikkan teknik passing dan shooting bola basket dengan benar.
- Siswa mampu bekerja sama menyusun strategi permainan.
- Siswa menunjukkan sportivitas dan menghargai lawan.
Perencanaan Pembelajaran Mendalam:
- Model: Project-Based Learning (Proyek Mini Game Bola Basket).
- Pendahuluan: Guru memotivasi siswa dengan video teknik passing profesional.
- Kegiatan Inti: Latihan teknik passing dan shooting, diskusi strategi, mini game antar tim.
- Penutup: Refleksi bersama.
- Profil Pelajar Pancasila: Bergotong royong, Bernalar kritis.
Strategi Asesmen:
- Formatif: Observasi teknik passing saat latihan.
- Sumatif: Penilaian performa mini game menggunakan rubrik skala 1–4.
Pelaksanaan Pembelajaran:
Kegiatan berlangsung aktif. Guru memberi koreksi teknik, siswa terlihat antusias.
Refleksi Guru:
- Keberhasilan: Partisipasi penuh siswa.
- Tantangan: Fokus awal yang rendah.
- Perbaikan: Variasi pemanasan.
Refleksi Peserta Didik:
- Menyenangkan, meningkatkan keterampilan, menumbuhkan rasa percaya diri.
Baca Juga: Wagub Rano Usul Jembatan Dibuat Buka-Tutup untuk Memudahkan Alat Berat Keruk Sungai
Tips Agar Jurnal Langsung Lolos Validasi di LMS
- Ikuti format resmi tanpa improvisasi pada struktur utama.
- Gunakan bahasa formal namun jelas.
- Lampirkan instrumen asesmen secara lengkap.
- Sertakan data autentik (misalnya jumlah siswa, hasil penilaian).
- Pastikan keselarasan antara tujuan, kegiatan, dan penilaian.
Penyusunan jurnal pembelajaran PPG 2025 bukan sekadar formalitas, melainkan representasi profesionalisme guru. Dengan memahami format resmi, menerapkan prinsip Pembelajaran Mendalam, dan melibatkan refleksi yang jujur, guru dapat menghasilkan jurnal yang bukan hanya lolos validasi, tetapi juga menjadi bahan pengembangan diri.
Catatan: Jurnal yang baik adalah yang bercerita tentang pembelajaran yang nyata, bukan hanya memenuhi kertas kerja.