POSKOTA.CO.ID - Investor muda sekaligus pendiri Akademi Crypto dan Ternak Uang, Timothy Ronald, kembali menyita perhatian publik.
Melalui unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter) Timothy menyampaikan pandangan tajamnya tentang inflasi.
Ia menilai bahwa narasi yang selama ini diajarkan di sekolah bahwa inflasi itu baik adalah sebuah kebohongan besar.
“Anggapan bahwa inflasi itu hal yang positif adalah kebohongan terbesar yang diajarkan di sekolah,” tulisnya.
Menurut Timothy, inflasi sebenarnya merupakan strategi tersembunyi kaum kapitalis untuk mengalihkan kekayaan dari masyarakat kelas bawah ke kalangan atas tanpa disadari.
Baca Juga: Perlindungan Inflasi, Simak Cara Nabung Emas di DANA Mudah dan Aman
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa inflasi hanya memperparah jurang ketimpangan ekonomi. Bagi masyarakat miskin, harga kebutuhan pokok dan biaya pendidikan terus melonjak, sementara kaum kaya justru mendapatkan keuntungan dengan mengakumulasi aset yang nilainya mengikuti peningkatan jumlah uang beredar.
“Orang miskin makin kesulitan beli makan dan bayar sekolah anak, sedangkan orang kaya bisa beli aset yang nilainya tumbuh seiring ekspansi uang,” ujarnya.
Timothy menggambarkan inflasi sebagai “pajak tak kasatmata” yang sangat memberatkan kaum miskin dan memperkuat kemiskinan struktural.
Ungkapan tersebut langsung memicu perbincangan hangat di media sosial.
Baca Juga: Rano Karno Sebut Inflasi Jakarta Januari 2025 di Bawah Angka Nasional
Banyak warganet yang mengamini pandangan Timothy dan menyoroti bagaimana sistem keuangan global seolah dirancang untuk menguntungkan kelompok tertentu.
Dengan makin beraninya tokoh-tokoh muda seperti Timothy mengkritisi sistem yang ada, diharapkan kesadaran masyarakat tentang bahaya laten inflasi juga semakin meningkat.