POSKOTA.CO.ID - Banyak pengguna iPhone mengeluhkan performa baterai yang cepat menurun hanya dalam beberapa bulan pemakaian.
Performa baterai tersebut merupakan salah satu elemen dalam pengalaman pengguna smartphone, terlebih bagi pemilik iPhone yang dikenal mengandalkan ponselnya.
Apple sendiri pertama kali memperkenalkan teknologi fast charging sejak peluncuran iPhone 8.
Teknologi ini memungkinkan pengguna mengisi daya hingga 50 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit.
Di mana, menjadi solusi efisien bagi pengguna yang hidup dalam ritme cepat dan tidak memiliki waktu banyak untuk mengisi ulang baterai.
Namun, di balik keunggulan tersebut, apakah fitur fast charging turut berkontribusi terhadap penurunan performa baterai dalam jangka pendek?
Pasalnya, proses pengisian daya cepat secara teori dapat menghasilkan panas berlebih yang berdampak pada degradasi sel baterai lebih cepat.
Dengan meningkatnya keresahan pengguna, lantas, bagaimana pengguna bisa lebih bijak dalam merawat iPhone dalam jangka panjang?
Apakah Fast Charging Merusak Baterai iPhone?
Dilansir dari kanal YouTube iamcherish Apple Pro, secara teknis penggunaan fast charging tidak secara langsung merusak baterai.
Hal tersebut selama digunakan sesuai dengan spesifikasi perangkat dan menggunakan aksesoris resmi atau bersertifikasi.
Namun, pengisian daya cepat memang menghasilkan suhu yang lebih tinggi karena arus listrik yang besar mengalir dalam waktu singkat.
Apple sendiri telah mengantisipasi hal ini melalui sistem battery health optimization dan fitur thermal protection.
Saat suhu baterai melewati ambang batas normal (sekitar 35 derajat Celsius), sistem akan otomatis menghentikan pengisian dan menampilkan notifikasi Charging On Hold.
Fitur ini berfungsi melindungi baterai dan IC charging dari kerusakan jangka panjang.
Faktor Lain yang Membuat Baterai Cepat Drop
Selain fast charging, berikut ini empat penyebab umum yang bisa membuat baterai iPhone cepat panas dan mempercepat penurunan kesehatan baterai.
- Menggunakan iPhone saat diisi daya, seperti bermain game atau streaming. Ini membuat baterai bekerja dua kali, yakni menerima daya dan mengalirkannya ke aplikasi, yang mempercepat siklus panas.
- Nge-charge di tempat panas, seperti dashboard mobil yang terkena sinar matahari langsung. Suhu lingkungan tinggi memperburuk risiko overheat.
- Menggunakan kabel atau adapter abal-abal. Tegangan yang tidak stabil akan merusak baterai dalam jangka panjang. Disarankan menggunakan charger bersertifikasi MFi (Made for iPhone).
- Menggunakan casing yang menghambat pembuangan panas, seperti bahan bludru tebal. Casing seperti ini membuat panas terperangkap di dalam bodi iPhone. Bahkan beberapa merek casing premium kini telah menggunakan bahan graphene untuk membantu menyebarkan panas secara merata.
Baca Juga: Apakah iPhone 15 Masih Layak Dibeli di Tahun 2025? Ini 3 Alasan Utamanya
Berapa Lama Umur Baterai iPhone Secara Normal?
Berdasarkan riset dari Battery University dan dokumentasi resmi Apple, kesehatan baterai iPhone akan turun sekitar 8–10 persen per tahun, tergantung pemakaian, suhu, dan kebiasaan charging.
Setelah pemakaian dua hingga tiga tahun, kondisi battery health bisa mencapai 80 persen ke bawah.
Namun, belum tentu harus langsung diganti kecuali perangkat mulai boros, panas, atau sering mati mendadak.
Tips Merawat Baterai iPhone Agar Awet
Adapun beberapa tips untuk merawat baterai iPhone agar tetap awet dan tahan lama.
1. Aktifkan Fitur 'Optimized Battery Charging'
Salah satu fitur penting yang kerap diabaikan adalah Optimized Battery Charging, yang dapat diakses melalui menu Settings > Battery > Battery Health dan Charging.
Fitur ini mempelajari pola pengisian daya harian pengguna, lalu secara otomatis menahan pengisian daya di angka 80 persen dan baru dilanjutkan ke 100 persen menjelang waktu penggunaan.
Tujuannya adalah mengurangi waktu baterai berada dalam kondisi penuh, yang diketahui dapat mempercepat degradasi kimia pada baterai lithium-ion.
2. Gunakan Charger Resmi atau Bersertifikasi MFi
Menggunakan charger abal-abal yang tidak bersertifikasi bisa membahayakan perangkat, bahkan menimbulkan risiko panas berlebih dan kerusakan komponen.
Apple merekomendasikan penggunaan adaptor dan kabel pengisi daya yang bersertifikat MFi (Made for iPhone).
Selain menjamin keamanan, charger resmi juga telah dirancang untuk bekerja optimal dengan perangkat iOS.
3. Hindari Menggunakan iPhone Saat Sedang Diisi Daya
Kebiasaan menggunakan ponsel saat sedang dicas, seperti bermain game atau menonton video, dapat menyebabkan suhu baterai meningkat tajam.
Panas berlebih adalah musuh utama baterai karena dapat mempercepat proses degradasi.
Sebaiknya, biarkan perangkat beristirahat sejenak selama pengisian daya berlangsung untuk menjaga suhu tetap stabil.
4. Berikan Waktu Istirahat Jika iPhone Terasa Panas
Setelah bermain game berat atau aktivitas intensif lainnya, wajar jika bodi iPhone terasa panas.
Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya tidak langsung mengisi daya. Biarkan suhu perangkat menurun terlebih dahulu agar proses charging tidak memperburuk kondisi baterai.
Mengisi daya dalam keadaan panas justru akan menekan umur sel baterai lebih cepat dari yang seharusnya.
5. Tak Perlu Khawatir Soal Nge-Charge Semalaman
Masih banyak pengguna yang menghindari mengisi daya iPhone semalaman karena khawatir baterai akan rusak akibat overcharge.
Padahal, sistem operasi iOS telah dilengkapi dengan mekanisme cerdas yang secara otomatis menghentikan pengisian daya saat baterai telah penuh.
Dengan catatan, fitur Optimized Battery Charging sebaiknya tetap diaktifkan untuk hasil maksimal.
Pengisian cepat memang menghasilkan panas, tetapi Apple telah merancang sistem untuk mengontrolnya.
Intinya, rawat baterai dengan cara sederhana, dan iPhone Anda bisa bertahan optimal selama bertahun-tahun.