POSKOTA.CO.ID - Suasana di sekitar Istana Merdeka pagi ini tampak berbeda dari biasanya. Ratusan pengemudi ojek online (ojol) mulai berdatangan untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran yang diberi tajuk "Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217".
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai merugikan para pekerja transportasi daring. Demonstrasi yang diprediksi akan diikuti puluhan ribu peserta ini menyuarakan tuntutan perbaikan kesejahteraan pengemudi ojol.
Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi berbagai persoalan yang selama ini mereka hadapi, mulai dari ketidakadilan pembagian komisi hingga kurangnya perlindungan hukum.
Menghadapi aksi massal ini, kepolisian mengerahkan 1.632 personel untuk menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar lokasi.
Baca Juga: 1.632 Polisi Kawal Demo Ojol di Monas
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan aksi berjalan lancar sambil mengimbau semua pihak untuk menjaga ketertiban selama demo ojol berlangsung.
Pengamanan Ketat, Polisi Imbau Massa Tertib
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa personel yang diturunkan merupakan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan jajaran Polsek. Apel pasukan telah dilakukan sejak pagi untuk memastikan pengamanan berjalan lancar.
"Petugas akan melayani saudara-saudara kita dengan humanis dan profesional, namun tetap tegas dalam menjalankan tugas. Kami hadir untuk memastikan semuanya aman dan lancar," kata Susatyo di Pospol Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Ia juga mengimbau massa aksi untuk tidak melakukan provokasi, merusak fasilitas umum, atau membakar ban. "Kami mohon agar penyampaian pendapat dilakukan dengan santun dan tertib," tambahnya.
Masyarakat dihimbau untuk menghindari kawasan Monas guna mengantisipasi kemacetan akibat aksi ini.
Baca Juga: Ribuan Driver Ojol Bakal Demo Hari Ini, Cek 5 Tuntutannya
50.000 Ojol Turun, Mogok Massal dan Matikan Aplikasi
Ketua Umum Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi ini akan diikuti oleh 50.000 pengemudi online, termasuk ojol, taksi daring, dan kurir dari berbagai platform. Mereka akan melakukan mogok massal (off bid) dengan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes.
"Kami menghimbau pengguna jasa transportasi online untuk bersiap karena layanan akan terganggu hari ini," ujar Igun.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap Kementerian Perhubungan yang dinilai lamban merespons tuntutan para pengemudi. "Pemerintah terkesan membiarkan aplikator terus menekan pendapatan kami," tegasnya.
Lima Tuntutan Ojol untuk Pemerintah
Dalam aksinya, massa menuntut:
- Regulasi khusus transportasi online melalui UU atau Perppu.
- Pembagian komisi 90:10 (90% untuk driver, 10% untuk aplikator).
- Penetapan tarif layanan antar barang dan makanan yang adil.
- Audit investigatif terhadap aplikator untuk transparansi bisnis.
- Penghapusan fitur merugikan seperti argo goceng, slot, dan multi-order.
"Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, aksi seperti ini akan terus berlanjut," tegas Igun.
Baca Juga: Demo Ojol di Istana Hari Ini, Rekayasa Lalin Disiapkan
Dampak pada Layanan Transportasi Online
Masyarakat diimbau untuk mencari alternatif transportasi karena layanan ojol diperkirakan akan sangat terbatas sepanjang hari. Sejumlah titik di sekitar Istana dan Monas juga diprediksi mengalami kepadatan lalu lintas.
Aksi ini menjadi ujian bagi pemerintah dalam menanggapi keluhan para pekerja gig ekonomi digital yang semakin vokal menuntut perlindungan dan keadilan.