Ini Sosok di Balik Kepemilikan KM Barcelona 5 yang Terbakar di Sulawesi Utara

Nasional

PT Surya Pasific Indonesia: Siapa Pemilik Sebenarnya KM Barcelona 5? Ini Profil Lengkapnya

Senin 21 Jul 2025, 14:18 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pada sore hari Minggu, 20 Juli 2025, langit di atas perairan Talise yang biasanya tenang mendadak berubah mencekam. Kapal penumpang KM Barcelona 5, yang tengah mengangkut sekitar 280 orang dalam pelayaran dari Lirung menuju Manado, mengalami kebakaran hebat di tengah laut. Asap hitam pekat membumbung, dan kepanikan pun tak terelakkan.

Namun di balik peristiwa tragis tersebut, muncul pertanyaan besar yang menggema: siapa sebenarnya pemilik KM Barcelona 5?

PT Surya Pacific Indonesia: Pemilik Armada Barcelona

Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Perhubungan, melalui pernyataan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, terungkap bahwa KM Barcelona 5 adalah milik PT Surya Pacific Indonesia (SPI). Hal ini diperkuat dengan laporan dari sejumlah media nasional seperti Kompas.com, Liputan6, dan Jawa Pos.

Baca Juga: 57 Rumah Hangus dalam Kebakaran Grogol Utara

SPI bukanlah perusahaan kecil. Mereka merupakan operator pelayaran antarpulau yang aktif mengelola transportasi laut di kawasan Indonesia Timur, terutama Sulawesi Utara dan sekitarnya.

Rekam Jejak Armada SPI

Kapal-kapal di Bawah SPI

Beberapa kapal lain yang berada di bawah pengelolaan SPI antara lain:

Kapal-kapal ini tak hanya digunakan untuk angkutan reguler penumpang, tetapi juga siaga sebagai unit bantuan darurat.

Saat insiden kebakaran KM Barcelona 5 terjadi, dua armada mereka – KM Barcelona 3 dan KM Venetiandikerahkan langsung untuk membantu proses evakuasi. Hal ini menunjukkan kesiapan armada dan tanggung jawab perusahaan terhadap insiden yang menimpa unitnya.

Perawatan Armada: Serius dan Terpantau

KM Barcelona 3, misalnya, diketahui pernah menjalani docking (perawatan besar) di PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Bitung. Fakta ini menjadi indikator bahwa SPI tidak abai terhadap aspek teknis dan keselamatan kapalnya.

SPI juga terdaftar aktif dalam dokumen operasional resmi, termasuk dalam catatan Kantor Karantina Kelas I Ambon, yang mengatur lalu lintas keluar-masuk kapal di kawasan Maluku dan Sulawesi.

Kronologi Singkat Kebakaran KM Barcelona 5

Kebakaran KM Barcelona 5 terjadi di tengah laut, sehingga menyulitkan proses penyelamatan. Namun berkat respons cepat dari Basarnas, TNI AL, Kemenhub, dan unit-unit milik SPI, mayoritas penumpang berhasil diselamatkan.

Pihak SPI menurunkan KM Barcelona 3 dan KM Venetian dalam waktu relatif singkat. Para kru bekerja sama dengan tim penyelamat untuk mengevakuasi penumpang ke kapal-kapal pengganti dan ke daratan terdekat.

Di balik tragedi ini, muncul refleksi kolektif yang penting. Transportasi laut di Indonesia Timur bukan sekadar jalur mobilitas, melainkan urat nadi kehidupan. Di banyak pulau, kapal penumpang seperti KM Barcelona bukan hanya alat transportasi – tetapi jembatan ekonomi, pendidikan, dan bahkan kesehatan.

Namun, tragedi ini juga menyadarkan bahwa keselamatan transportasi laut masih sangat bergantung pada profesionalisme operator, kesiapan armada cadangan, serta transparansi dalam manajemen risiko.

Masyarakat tidak hanya ingin tahu siapa pemilik kapal, tapi juga:

Tabel Fakta Armada dan Peran SPI Saat Insiden

Aspek

Detail

Pemilik Kapal

PT Surya Pacific Indonesia (SPI)

Kapal Milik SPI

KM Barcelona 1, KM Barcelona 3, KM Barcelona 5, KM Venetian

Wilayah Operasi

Sulawesi Utara (Manado–Lirung–Tahuna)

Perawatan Kapal

PT IKI Bitung (docking KM Barcelona 3)

Peran Saat Insiden

KM Barcelona 3 & Venetian dikerahkan bantu evakuasi KM Barcelona 5

Laporan Resmi

Kementerian Perhubungan RI, Dirjen Perhubungan Laut

Kehadiran di Media

Kompas, Liputan6, Jawa Pos

Apa yang Bisa Dipetik dari Kasus Ini?

  1. Transparansi dan Informasi Publik

    • Dalam insiden besar, kejelasan soal kepemilikan kapal dan tanggung jawab perusahaan sangat krusial. SPI memberikan contoh bagaimana perusahaan pelayaran bisa bersikap transparan dan aktif menangani krisis.
  2. Peran Armada Cadangan

    • Fakta bahwa KM Barcelona 3 dan KM Venetian langsung dikerahkan menandakan perlunya setiap operator memiliki armada cadangan dan rencana darurat yang matang.
  3. Pemeliharaan Berkala Bukan Formalitas

    • Kapal bukan sekadar alat operasional. Ia adalah rumah terapung bagi ratusan nyawa. Perawatan seperti docking teknis di Bitung menjadi fondasi keselamatan.
  4. Manusia Bukan Sekadar Penumpang

    • Tragedi ini menggambarkan bahwa setiap individu di atas kapal punya cerita, punya keluarga, dan punya harapan. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab kolektif: pemerintah, operator, dan masyarakat.

Baca Juga: Rekomendasi HP Murah dengan Spesifikasi Tinggi 2025: Terbaik di Bawah 5 Juta, Performa Setara Flagship!

Langkah Lanjutan yang Diharapkan

Publik kini menantikan:

SPI telah memulai langkah awal dengan turut serta dalam penyelamatan. Namun publik berharap lebih dari sekadar reaksi cepat: ada reformasi nyata di sektor pelayaran antarpulau.

KM Barcelona 5 adalah pengingat betapa rentannya keselamatan di atas laut jika tidak ditopang dengan sistem dan tanggung jawab yang kokoh. Siapa pun pemiliknya, yang terpenting adalah bagaimana mereka memperlakukan setiap nyawa yang mereka bawa.

PT Surya Pacific Indonesia (SPI) telah menunjukkan bagian dari tanggung jawabnya. Kini tinggal publik dan negara yang harus terus mengawasi: agar kejadian serupa tak terulang lagi.

Tags:
kecelakaan laut 2025pemilik KM BarcelonaPT Surya Pacific IndonesiaKM Barcelona 5

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor