Ilustrasi - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) bakal menggelar aksi unjuk rasa di Istana Presiden, Senin, 21 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

50 Ribu Driver Ojol Bakal Demo di Istana, Ini Daftar Tuntutannya

Senin 21 Jul 2025, 11:26 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sekitar 50 ribu pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online dari berbagai platform akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Istana Presiden, Senin, 21 Juli 2025 siang ini.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol GARDA Indonesia, Igun Wicaksono, menyebutkan aksi akan dimulai sekitar pukul 13.00 atau 14.00 WIB.

“Rencana jam 1 atau jam 2 siang ini sudah mulai. Kami akan fokus aksi di depan Istana Presiden,” kata Igun saat dikonfirmasi Poskota.

Baca Juga: 1.632 Polisi Kawal Demo Ojol di Monas

Ia menyebut, aksi ini merupakan lanjutan dari demo besar pada Mei 2025 lalu. Para pengemudi merasa tak mendapat kejelasan soal regulasi transportasi online.

“Sekitar 50.000 pengemudi transportasi online secara gabungan—R2 ojol, R4 driver online, dan kurir online lintas platform—akan melakukan demo besar kembali,” ujar Igun.

Aksi bertajuk Korban Aplikator Kepung Istana Presiden ini juga akan diiringi dengan offbid massal atau mematikan aplikasi secara serempak.

“Aksi 217 ini lebih besar dari sebelumnya. Ini bentuk akumulasi kekecewaan atas sikap Kementerian Perhubungan dan Presiden Prabowo yang dianggap tidak tegas dan tidak responsif,” tegasnya.

Igun juga menyinggung keputusan pemerintah yang menaikkan tarif ojol hingga 15 persen, yang menurutnya kontra produktif dan tidak menyelesaikan akar masalah.

Baca Juga: Tuntut Perubahan Regulasi Transportasi Online, Ojol Gelar Demo Besar di Istana Hari Ini dan Ini 5 Tuntutan Disampaikan ke Pemerintah

Berikut lima tuntutan utama dari para pengemudi dalam aksi 217:

  1. Negara hadir dengan UU Transportasi Online atau PERPPU.
  2. Pembagian pendapatan: 90 persen untuk driver, 10 persen untuk aplikator (harga mati).
  3. Pemerintah wajib mengatur tarif antar barang dan makanan.
  4. Audit investigatif terhadap aplikator.
  5. Hapus sistem: aceng, slot, hub, multi order, member, pengkotakan, dan lainnya—kembalikan semua driver menjadi reguler. 
Tags:
ojolIstana Presidenunjuk rasakurir online ojek online

Pandi Ramedhan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor