BOGOR TENGAH, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota Bogor memastikan pengembangan layanan transportasi publik BisKita menjadi salah satu prioritas dalam APBD Perubahan 2025.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan bahwa alokasi untuk transportasi umum BisKita Trans Pakuan menjadi salah satu yang terbesar dalam APBD Perubahan tahun ini.
Saat ini, layanan BisKita baru mencakup dua koridor yang aktif beroperasi dan pemerintah kota menargetkan total empat koridor dapat berjalan penuh pada 2025.
“Yang cukup besar itu antara lain BisKita. Empat koridor harus jalan tahun ini," ujar Dedie Rachim di Kota Bogor, Minggu, 20 Juli 2025.
Dedie menjelaskan, total perubahan anggaran pendapatan daerah sekitar Rp3,2 triliun, sementara sisi belanja mencapai Rp3,3 triliun.
Selisih tersebut mendorong Pemkot untuk meningkatkan pendapatan daerah, termasuk dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), PB1 (Pajak Barang dan Jasa Tertentu), serta sumber pendapatan sah lainnya agar program prioritas tetap dapat dijalankan.
Baca Juga: Omzet Sopir Angkot K11 Turun Drastis Imbas Trayek Baru Biskita di Narogong Bekasi
Dari alokasi anggaran tersebut, sekitar Rp10 miliar dipersiapkan untuk memperluas layanan BisKita hingga total empat koridor dapat beroperasi pada 2025.
Dedie juga menambahkan, pada APBD Murni 2026, pembiayaan untuk keempat koridor ini diharapkan bisa sepenuhnya ditanggung melalui subsidi pemerintah daerah Kota Bogor.
"Kemudian di murni 2026 kita juga harapkan empat koridor semuanya bisa kita biayai dari subsidi pemerintah daerah Kota Bogor. Untuk anggarannya itu Rp10 miliar kalau tidak salah, nanti kami lihat kembali untuk anggaran pastinya," katanya.
Sejauh ini, layanan BisKita yang dikelola dengan skema subsidi daerah mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Perluasan jaringan ini juga diharapkan mempermudah akses transportasi umum dan mendorong peralihan warga dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik yang lebih ramah lingkungan.
Selain BisKita, perubahan APBD 2025 Kota Bogor juga mencakup program strategis lainnya, seperti pembelian lahan trase baru Batutulis senilai Rp26 miliar, dana cadangan dan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026, serta pembiayaan BPJS-PBI (Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan untuk masyarakat miskin). (CR-5)