TEBET, POSKOTA.CO.ID - Kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu pagi, 19 Juli 2025, menyisakan kisah pilu.
Tenda pengungsian milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, berdiri di tengah lokasi lapangan dekat kawasan kebakaran itu.
Tenda tersebut, menjadi tempat tinggal sementara bagi 25 pengungsi korban kebakaran di Bukit Duri.
Salah satu korban kebakaran, Sugiyanti, 44 tahun, yang juga penghuni kontrakan, menyampaikan, api bermula dari gudang di bawah kontrakannya tersebut.
Baca Juga: Kisah Pilu Novi Kehilangan 2 Anak Akibat Kebakaran di Tebet: Saya Udah Narik, tapi Mereka Malah Lari
"Dari gudang, api (diduga berasal) dari gudang. Saya kebetulan enggak tahu, di luar itu udah orang teriak-teriak, itu kedengaran kebakaran," ujar Sugiyanti kepada Pos Kota, Sabtu, 19 Juli 2025.
Saat itu, Sugiyanti mengaku, panik dan hanya sempat menyelamatkan kucing anggora kesayangannya.
“Saya nggak bawa (selamatkan) apa-apa, cuma bopong kucing anggora langsung keluar. Udah nggak mikir apa-apa lagi,” ujar Sugiyanti.
Sugiyanti menceritakan, biasanya setelah salat subuh, ia tak tidur lagi. Namun pagi itu, entah kenapa, ia tertidur kembali hingga pukul 06.00 WIB.
Saat kebakaran terjadi, teriakan warga dari luar rumah membangunkannya.
“Biasanya saya habis salat subuh nggak tidur. Tapi pagi itu saya tidur lagi, bangun jam 6, terus dengar orang di luar teriak-teriak ‘kebakaran, kebakaran’,” ujar dia.
Baca Juga: 4 Anak yang Tewas saat Kebakaran Terjadi di Tebet tak Sempat Diselamatkan karena Orang Tuanya Panik
Begitu membuka pintu kamarnya, Sugiyanti langsung melihat api besar di depan pintunya. Ia tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
“Itu api udah gede banget, persis depan pintu saya. ATM (kartu) semua habis, baju-baju juga nggak ada yang keambil. Ini baju yang saya pakai aja satu-satunya yang tersisa,” kata Sugiyanti.
Sugiyanti berharap ada bantuan untuk kebutuhan harian seperti pakaian dan perlengkapan mandi.
“Yang penting sekarang kebutuhan harian. Baju, sabun, makanan. Kita butuh banget,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Kebakaran di Bukit Duri menelan empat korban jiwa, seluruhnya anak-anak dari tiga keluarga penghuni kontrakan di lantai atas.
Api diduga berasal dari korsleting listrik di lantai bawah bangunan dua lantai tersebut. (CR-4)