POSKOTA.CO.ID - Popularitas cryptocurrency di Indonesia melonjak pesat, menarik minat dari berbagai kalangan, mulai dari generasi muda yang paham teknologi hingga mereka yang lebih dewasa.
Namun, bagi para pemula, langkah awal seringkali menjadi misteri semisal bagaimana memulainya, platform apa yang aman digunakan, dan bagaimana cara membeli aset kripto dengan benar?.
Melansir dari kanal YouTube Timothy Ronald, ia membagikan cara praktis investasi crypto untuk pemula agar tidak terjebak FOMO (Fear of Missing Out) yang bisa merugikan.
Penasaran bagaiaman investasi crypto dari nol ala Timothy Ronald? Simak informasi ini hingga akhir.
Mengapa Bitcoin dan Altcoin Kini Relevan?
Timothy menjelaskan bahwa teknologi blockchain yang menjadi fondasi cryptocurrency kini semakin banyak diperbincangkan. Tak hanya di kalangan investor profesional, tapi juga masyarakat umum.
Bitcoin, yang sebelumnya sering dianggap sebagai aset spekulatif kini mulai diakui sebagai salah satu pilihan investasi jangka panjang. Menurut Timothy, inilah momen tepat untuk memulai belajar.
"Crypto itu sudah mainstream banget sekarang. Kalau enggak belajar sekarang, takutnya nanti malah ketinggalan," ujarnya.
Timothy juga mengingatkan, banyak orang tertarik investasi kripto karena tergiur influencer yang gemar memamerkan saldo fantastis. Namun, investasi ini bukan sekadar pamer kekayaan.
Baca Juga: Mengenal FLOQ: Platform Kripto Milik Timothy Ronald yang Cocok untuk Pemula, Anda Wajib Tahu!
"Banyak orang yang rugi gara-gara cuma ikut-ikutan. Padahal crypto itu butuh pemahaman," katanya.
Bagi Timothy, pemahaman konsep dasar cryptocurrency adalah pondasi utama agar pemula tidak salah langkah.
Lebih lanjut, Timothy memaparkan bahwa cryptocurrency, khususnya Bitcoin, diciptakan sebagai sistem uang digital peer-to-peer.
Artinya, transaksi dapat berlangsung langsung antara dua individu tanpa perlu melalui bank sebagai pihak ketiga, berbeda dengan sistem keuangan tradisional.
Baca Juga: Tips Mengubah Pola Pikir Menjadi Lebih Baik dari Timothy Ronald, Simak Penjelasannya
"Dengan crypto, kalian bisa transfer uang lintas negara tanpa harus bayar biaya admin yang mahal," ucapnya.
Pilih Exchange Legal
Setelah memahami konsep dasar, langkah selanjutnya adalah memilih platform exchange yang legal dan terdaftar. Timothy menekankan pentingnya hal ini.
Di Indonesia, sudah ada beberapa exchange yang terdaftar resmi di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
"Ini penting banget. Jangan asal transfer uang ke aplikasi yang enggak jelas," kata Timothy.
Baca Juga: Strategi Rahasia Timothy Ronald Ubah Rp2 Juta Jadi Rp100 Miliar dari Bitcoin
Menggunakan exchange legal akan memberikan ketenangan bagi investor pemula karena adanya regulasi yang mengawasi transaksi.
Timothy merekomendasikan exchange lokal seperti TokoCrypto atau Indodax yang sudah terdaftar dan diawasi Bappebti.
"Proses daftar juga gampang banget kok," ucapnya.
Membeli Bitcoin untuk Pemula: Mulai dari Mana?
Bagi pemula, Timothy menjelaskan cara membeli Bitcoin secara praktis. Pertama, daftarkan akun di exchange legal, lakukan verifikasi identitas (KYC), dan deposit sesuai kemampuan finansial. "
Enggak harus langsung gede kok, mulai dari seratus ribu juga bisa," tuturnya.
Ia juga merekomendasikan penggunaan fitur limit order agar biaya transaksi lebih efisien dibandingkan market order.
"Dengan limit order, kalian bantu exchange-nya jaga likuiditas dan fee-nya lebih rendah," ucapnya.
Baca Juga: Cari Penghasilan Tambahan? Ini Rekomendasi Timothy Ronald untuk Pemula
Setelah berhasil membeli Bitcoin atau altcoin lainnya, Timothy menegaskan pentingnya menyimpan cryptocurrency di wallet pribadi. Ia mengingatkan bahwa exchange hanyalah tempat jual-beli, bukan tempat penyimpanan jangka panjang.
"Kalau exchange di-hack, bisa hilang semua," katanya.
Untuk pemula, Timothy menyarankan penggunaan hot wallet seperti Trust Wallet atau Blue Wallet. Sementara itu, bagi yang menginginkan keamanan lebih tinggi, cold wallet seperti Trezor atau Ledger bisa menjadi pilihan.
Ia juga mengingatkan prinsip dasar dalam dunia kripto ialah “Not your keys, not your coin." Artinya, jika kunci privat Anda dipegang oleh pihak lain, aset Anda tidak sepenuhnya aman.
Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap Mindset Seorang Pecundang, Simak Selengkapnya
Memahami Risiko dan Strategi Jangka Panjang ala Timothy Ronald
Timothy tidak menampik bahwa investasi cryptocurrency penuh risiko. Ia sendiri pernah merugi di coin-coin "micin" saat awal belajar pada tahun 2017.
"Gua rugi banyak banget waktu itu. Tapi itu bikin gua belajar," ucapnya.
Dari pengalaman pahit tersebut, Timothy justru menjadi lebih berhati-hati. Kini, ia lebih fokus berinvestasi pada Bitcoin sebagai aset utama karena Bitcoin memiliki fundamental yang lebih kuat.
"Kalau mau investasi, ya di aset yang sudah terbukti," ujarnya.
Baca Juga: Cari Penghasilan Tambahan? Ini Rekomendasi Timothy Ronald untuk Pemula
Menurut Timothy, kunci agar pemula tidak cepat kapok adalah dengan memahami langkah-langkah dasar sebelum benar-benar terjun.
- Jangan terburu-buru: Proses belajar membutuhkan waktu agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
- Verifikasi legalitas exchange: Selalu pastikan platform yang digunakan memiliki izin resmi untuk menghindari jebakan platform ilegal.
- Waspada janji profit cepat: Jangan pernah tergoda dengan janji keuntungan instan yang sering diiklankan influencer.
"Gua selalu bilang ke followers, crypto itu maraton, bukan sprint," katanya.
Ini berarti kesuksesan dalam investasi cryptocurrency tidak dapat diraih secara instan. Diperlukan disiplin, strategi, dan kesabaran.
Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap Mindset Seorang Pecundang, Simak Selengkapnya
Ia juga menekankan kembali pentingnya menyimpan cryptocurrency di wallet sendiri. Menurut Timothy, keamanan aset adalah tanggung jawab masing-masing investor.
"Kalau kunci privat kalian di exchange, itu artinya kalian titipin ke orang lain. Kalau tiba-tiba exchange tutup atau di-hack, bisa habis semua," ucapnya.
Terakhir, Timothy mengingatkan bahwa belajar adalah hal yang tidak kalah penting. Cryptocurrency bukanlah jalan pintas menuju kekayaan mendadak.
"Banyak orang yang ketipu influencer yang cuma flexing. Padahal, investasi itu harus realistis," ujarnya.
Disclaimer: Artikel ini berupa informasi umum dan bukan ajakan untuk berinvestasi cryptocurrency. Semua keputusan berinvestasi bukan tanggung jawab redaksi Poskota.