POSKOTA.CO.ID - Di tengah gempuran smartphone Android dengan harga bersahabat dan fitur melimpah, iPhone tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Tak sedikit pengguna yang rela merogoh kocek hingga Rp10 juta untuk membeli iPhone kondisi WiFi only alias tanpa dukungan kartu SIM, hanya demi mengejar kualitas kamera dan kestabilan sistem operasi iOS.
Namun, apakah pilihan ini layak secara rasional? Berikut ini ulasan lengkapnya dilansir dari YouTube Watch Watch.
Maraknya iPhone Bypass dan WiFi Only
Di berbagai platform jual beli, iPhone kondisi bypass, WiFi only, hingga inter (internasional) beredar luas.
Meski memiliki keterbatasan fungsi jaringan seluler, perangkat-perangkat ini tetap diminati.
Penggunanya rata-rata berasal dari kalangan kreator konten, pelajar, atau pekerja kreatif yang lebih mementingkan kamera dan ekosistem iOS ketimbang fitur telepon.
Menurut pengakuan seorang pengguna di kanal YouTube teknologi, ia pernah membeli iPhone 13 dari iBox untuk keperluan dokumentasi kerja.
Namun setelah dicuri orang, ia beralih membeli iPhone 15 WiFi only seharga sekitar Rp10 juta. Alasannya jelas, karena kualitas kamera dan dukungan iOS yang sangat membantu produktivitas.
Baca Juga: Spesifikasi iPhone 14 dan Harganya di iBox Indonesia per Juli 2025
Fokus pada Kamera dan Sistem Operasi
Sebagian besar pengguna yang memilih iPhone WiFi only mengaku tidak mempermasalahkan fungsi telepon. Mereka mencari iPhone karena:
- Kualitas kamera video yang stabil dan halus.
- Proses pengeditan yang seamless di iOS.
- Kompatibilitas dengan berbagai aplikasi kreatif.
Perbandingan antara iPhone lawas dengan Android harga serupa pun kerap dilakukan. Misalnya iPhone SE generasi kedua dengan satu lensa tetap mampu merekam video 4K dengan stabil.
Sementara ponsel Android harga Rp3 jutaan sekalipun memiliki hasil perekaman yang kurang mulus, meski dari sisi fitur lebih lengkap.
Baca Juga: Harga Sama Rp3 Jutaan, Pilih Mana iPhone XR Resmi atau iPhone 12 Inter di 2025?
Kelebihan Kamera iPhone dalam Perekaman Video
Meskipun iPhone sering kali tertinggal dalam jumlah fitur kamera, kekuatannya terletak pada:
- Sensor kamera yang lebih sensitif terhadap pencahayaan.
- Stabilisasi gambar yang halus, sangat cocok untuk vlogging.
- Konsistensi warna dan fokus otomatis yang cerdas.
Dalam pengujian sederhana, video iPhone pada setting 60 fps terlihat lebih smooth dibanding Android yang sama-sama merekam di 60 fps.
Bahkan saat dilakukan gerakan tangan atau transisi cepat, iPhone tetap menghasilkan kualitas visual yang bersih dan tajam.
Risiko dan Pertimbangan Pembelian iPhone Bypass
Meski menggiurkan, membeli iPhone bypass atau WiFi only tetap mengandung risiko. Beberapa di antaranya:
- IMEI terblokir, sehingga perangkat tak bisa menggunakan jaringan seluler Indonesia.
- Tidak bisa reset total, karena berisiko terjebak di iCloud lock.
- Harga jual kembali turun drastis.
Namun bagi banyak orang, risiko ini dapat diterima karena mereka membeli perangkat untuk penggunaan spesifik.
Seperti diungkap oleh pembeli iPhone WiFi only, "Kalau dijual rugi, ya yang rugi saya sendiri. Tapi saya tahu yang saya butuhkan hanya kamera dan iOS-nya."
Pada akhirnya iPhone WiFi only atau bypass bisa menjadi solusi hemat bagi yang hanya mengincar kualitas kamera dan sistem operasi. Meski fungsionalitas terbatas, banyak pengguna merasa sudah cukup selama kebutuhan utamanya terpenuhi.
Namun risiko penggunaan tetap ada, terutama jika perangkat berasal dari sumber yang tidak jelas. Sebaiknya pahami kebutuhan dan potensi kerugiannya sebelum memutuskan.