POSKOTA.CO.ID - Dalam dunia bisnis dan keuangan, satu pertanyaan klasik yang kerap muncul adalah, lebih baik menjadi pengusaha atau investor?
Pengusaha sekaligus investor muda, Timothy Ronald, berbagi pandangannya melalui sebuah video di kanal YouTube pribadinya.
Timothy, yang dikenal sebagai praktisi pasar modal dan pemilik sejumlah bisnis, mengupas tuntas realita di balik dua jalur menuju kebebasan finansial ini.
Menurut Co-Founder dan Chief Marketing Officer Ternak Uang itu, tidak semua orang cocok menjadi pengusaha.
Sebaliknya, hampir setiap orang memiliki peluang untuk menjadi investor jika dibekali dengan ilmu yang tepat.
Lalu, mana yang sebenarnya lebih menguntungkan? Simak ulasa berikut ini dengan seksama.
Lebih Baik Jadi Pengusaha atau Investor?
Seperti dilansir dari kanal YouTube Timothy Ronald, pada Jumat, 18 Juli 2025, statistik menunjukkan sebagian besar bisnis gagal dalam lima tahun pertama.
Alasannya karena, persaingan ketat, inflasi dan biaya operasional, serta manajemen yang kompleks, seperti pemasaran, SDM, keuangan, hingga riset produk.
Menjadi pengusaha bukan sekadar membuka usaha, tetapi juga membangun sistem dan mengendalikan banyak variabel.
Bahkan bisnis yang sudah berjalan pun bisa tumbang akibat faktor eksternal seperti pandemi atau krisis ekonomi.
Meski sulit, ada satu hal yang membuat banyak orang bertahan: rasa kepemilikan dan kebanggaan membangun sesuatu dari nol.
Dari satu outlet menjadi sepuluh, dari 10 karyawan menjadi 1.000, itu memberikan kepuasan emosional.
Namun, risikonya besar, modal harus terus diputar, dan potensi bangkrut selalu ada.
Di sisi lain, Timothy menilai jalur investor sering kali lebih efisien secara waktu dan potensi pertumbuhan modal.
Investor menempatkan dana pada bisnis, aset finansial, komoditas, atau instrumen lain, membiarkan tim profesional di baliknya bekerja.
Anda tidak perlu mengelola dapur produksi, menata logistik, atau memimpin ratusan karyawan, yang utama adalah memilih aset dengan analisis benar.
Ia mencontohkan model perusahaan investasi besar dunia, tim inti ramping, namun kepemilikan tersebar di puluhan hingga ratusan bisnis operasional.
Di sinilah perbedaan struktur terlihat, bisnis operasional bertambah (addition), modal yang diinvestasikan bisa bertumbuh secara majemuk (multiplication).
Menariknya, banyak pengusaha sukses pada akhirnya “naik kelas” menjadi investor.
Setelah bisnis menghasilkan arus kas, mereka mendiversifikasi ke saham, properti, atau usaha lain.
Pada fase ini, mereka mulai menikmati keuntungan yang sebelumnya dinikmati investor lebih dulu, arus kas pasif, apresiasi aset, dan diversifikasi risiko.
Baca Juga: 7 Aturan Hidup Timothy Ronald, Kebiasaan Produktif yang Bikin Hidup Lebih Terarah dan Sukses
Mengapa Investor Lebih Unggul?
Timothy Ronald juga memberikan beberapa alasan mengapa menjadi investor lebih unggul dibandingkan dengan penguasaha. Diantaranya yakni.
- Scalability (Skalabilitas): Investor bisa masuk ke berbagai industri tanpa harus fokus pada satu lini.
- Time Freedom: Waktu lebih fleksibel dibanding pengusaha yang harus terjun langsung.
- Capital Growth: Pertumbuhan modal bersifat eksponensial, bukan linear seperti bisnis konvensional.
Pengusaha dan investor sama-sama berperan penting dalam ekonomi. Namun, jika tujuan Anda kekayaan dan kebebasan waktu, menjadi investor cenderung lebih menguntungkan.
Bahkan, pengusaha sukses pada akhirnya akan menjadi investor setelah mengakumulasi modal besar menurut pengalaman Timothy Ronald.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan mengutip pandangan narasumber untuk memberikan wawasan seputar dunia bisnis dan investasi.
Segala keputusan finansial tetap menjadi tanggung jawab pembaca. Untuk itu, pastikan Anda bijak dalam menerima segala informasi.