POSKOTA.CO.ID - Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa 66 persen warga Indonesia sudah melek literasi finansial.
Namun, fakta menarik terungkap: hanya sedikit yang benar-benar merdeka finansial.
Dilansir dari channel YouTube MALAKA dengan Judul "Gaji UMR Bisa Merdeka Finansial, Kalau..." pada Senin 14, Juli 2025. Lantas, apa yang salah? kita akan membongkar cara mencapai kemerdekaan finansial.
Kesenjangan antara Pengetahuan dan Praktik
Meski banyak orang paham teori keuangan, data menunjukkan bahwa:
- 98 persen pemilik rekening bank memiliki saldo di bawah Rp10 juta.
- Hanya 1 persen orang Indonesia (top 1 persen) yang menguasai 46 persen kekayaan nasional.
- Artinya, ada ketimpangan besar antara pemahaman finansial dan kemampuan mengelola uang.
Langkah-Langkah Merdeka Finansial
Meraih kemerdekaan finansial memerlukan input (uang), proses (pengelolaan), dan output (kebebasan finansial). Berikut tahapannya:
Baca Juga: Terjebak Utang Pinjol? Coba 5 Strategi Ini untuk Bebas Finansial Lebih Cepat!
1. Miliki Sumber Penghasilan Tambahan
- 95 persen orang Indonesia bekerja, namun 5 persen masih menganggur (BPS).
- 15 persen pekerja memiliki side income (BPS).
Tips: Manfaatkan skill tambahan seperti freelance, trading, atau jadi influencer untuk meningkatkan pendapatan.
2. Punya Tabungan Minimal Rp10 Juta
- Fakta: Mayoritas rekening bank masyarakat kosong atau di bawah Rp10 juta.
- Solusi: Simpan dana darurat di instrumen likuid seperti deposito, reksadana pasar uang (RDPU), atau obligasi.
3. Hindari Utang Konsumtif
- 68,5 persen generasi Z dan milenial berutang untuk kebutuhan konsumtif (OJK).
- 40 persen gagal bayar kartu kredit atau pinjaman online (OJK).
Tips:
- Utang produktif (misal: modal usaha) maksimal 30 persen dari aset likuid.
- Jika punya Rp100 juta, jangan berutang lebih dari Rp30 juta.
4. Siapkan Dana Darurat
- Daerah kecil: Cukup 2-3 bulan pengeluaran.
- Kota besar (Jakarta, Surabaya): Minimal 6 bulan.
Contoh: Jika pengeluaran bulanan Rp5 juta, siapkan Rp30 juta di rekening atau instrumen likuid.
5. Mulai Investasi untuk Lawan Inflasi
Inflasi mengurangi nilai uang, sehingga investasi wajib dilakukan.
Pilihan Investasi:
- Risiko Rendah: Obligasi, reksadana, emas.
- Risiko Tinggi: Saham, crypto (potensi untung besar, tapi risiko tinggi).
- Sesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
6. Berbagi dan Membantu Sesama
Ketika kondisi finansial sudah stabil, berbagilah. Semakin banyak orang terbantu, semakin besar dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Merdeka finansial bukan sekadar melek literasi, tapi aksi nyata:
- Kelola utang dengan bijak
- Miliki tabungan dan dana darurat
- Investasi sesuai kemampuan
- Buka peluang pendapatan tambahan
Yuk, wujudkan Indonesia yang tidak hanya melek finansial, tapi juga merdeka finansial!