Potret penyanyi Meghan Trainor. (Sumber: Instagram/@meghantrainor)

HIBURAN

Penyakit Langka yang Dialami Meghan Trainor: Apa Itu Burning Tongue Syndrome atau Sindrom Lidah Kebakar? Ini Gejala, Penyebab, dan Perjuangannya

Minggu 13 Jul 2025, 13:25 WIB

POSKOTA.CO.ID - Meghan Trainor, penyanyi pemenang Grammy yang dikenal dengan hits seperti "All About That Bass", baru saja membocorkan perjuangannya melawan burning tongue syndrome, kondisi langka yang menyebabkan rasa sakit mirip terbakar di lidah.

Dalam episode terbaru podcastnya, "Workin’ On It" 10 Juli 2025, ia mengungkapkan gejala tak biasa yang telah dialaminya selama tiga hari terakhir.

"Saya sedang sakit, tetapi saya tidak minum antibiotik. Saya akan melawan penyakit ini," tegas Meghan, menggambarkan tekadnya untuk pulih meski merasakan sensasi panas mengganggu di ujung lidah, tanpa disertai bercak putih atau tanda fisik lainnya.

Baca Juga: Profil Timothy Ronald, Investor Muda yang Dijuluki Raja Kripto Indonesia

Apa Itu Sindrom Lidah Terbakar?

Dikenal dalam dunia medis sebagai burning mouth syndrome (BMS), kondisi ini seringkali muncul tanpa penyebab jelas.

Dokter gigi Meghan menjelaskan bahwa gejalanya mirip dengan sensasi terkena minuman panas, tetapi bertahan dalam waktu lama. Mayo Clinic menyebut BMS bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan memicu stres emosional.

Upaya Meghan Atasi Gejala

Untuk meredakan ketidaknyamanan, Meghan mengubah pola makan: menghindari gluten, susu, dan kuning telur. Ia juga menggunakan obat kumur dan pereda nyeri sesuai rekomendasi ahli.

"Rasanya seperti tubuh saya sedang marah dan saya tidak tahu alasannya. Saya merasa kurang sehat, tetapi saya terus berusaha menikmati hidup," tuturnya, menyiratkan perjuangan melawan rasa sakit sekaligus menjaga semangat.

Baca Juga: Berapa Harga Gelang Bvlgari Bracelet? Hadiah dari El Rumi ke Syifa Hadju Bikin Melongo

Dampak Kesehatan Mental dan Fisik

Sindrom ini sering dikaitkan dengan faktor psikologis seperti stres atau ketidakseimbangan hormon. Pakar kesehatan menekankan pentingnya pendekatan holistik, termasuk manajemen stres dan pemeriksaan defisiensi nutrisi (seperti vitamin B12).

Keterbukaan Meghan diharapkan bisa meningkatkan kesadaran publik tentang BMS, kondisi yang kerap diabaikan karena gejalanya yang "tidak kasat mata". Sebagai figur publik, ia juga mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan.

"Ini ujian, tapi saya tak menyerah," pesannya di Instagram, disambut dukungan jutaan penggemar. Kabar terbaru menyatakan Meghan tetap melanjutkan proyek musiknya, membuktikan bahwa penyakit bukan halangan untuk berkarya.

Kisah perjuangan Meghan Trainor sakit melawan burning tongue syndrome tidak hanya menunjukkan ketangguhannya sebagai seorang artis, tetapi juga menjadi pengingat betapa kesehatan seringkali baru kita hargai setelah kehilangannya.

Dengan terus berkarya di tengah ketidaknyamanan yang dialami, Meghan membuktikan bahwa penyakit bisa menjadi ujian, namun bukan akhir dari segalanya.

Keputusannya untuk terbuka tentang kondisi ini telah membuka mata banyak orang tentang berbagai sindrom langka yang jarang mendapat perhatian.

Tags:
Meghan Trainor sakitburning mouth syndromeSindrom Lidah Terbakarburning tongue syndromeMeghan Trainor

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor