POSKOTA.CO.ID – Dunia pendidikan Indonesia dituntut untuk tetap berpegang pada jati diri kebangsaan dalam menghadapi arus globalisasi dan keberagaman budaya yang semakin intens.
Salah satu prinsip penting yang dijadikan pegangan adalah azas konsentris, sebuah gagasan mendalam dari Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya budaya sendiri sebagai pusat perkembangan.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Cara Akses Modul PPG 2025 di Ruang GTK: Syarat, Jadwal, dan Tips Lulus UKPPPG
Apa Itu Azas Konsentris?
Azas konsentris adalah prinsip pendidikan yang mengutamakan karakter budaya sendiri sebagai titik pusat.
Dalam konteks ini, siswa didorong untuk menyerap ilmu, wawasan, dan nilai-nilai dari luar negeri, namun tanpa kehilangan akar identitas kebangsaan.
Ki Hadjar Dewantara merumuskan asas ini sebagai bentuk keseimbangan, yakni menerima pengaruh positif dari luar, tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.
Baca Juga: Cara Akses Sertifikasi Pendidik PPG 2025 di Ruang GTK, Cek Langkah serta Jadwal Terbarunya
Mengapa Azas Konsentris Penting?
Berikut beberapa alasan mengapa prinsip ini relevan bagi pendidikan Indonesia masa kini:
- Menjaga identitas nasional dalam era globalisasi.
- Mendorong pertumbuhan siswa secara holistik, baik intelektual maupun karakter.
- Menciptakan pendidikan yang berakar, bukan sekadar mengikuti tren luar.
Baca Juga: Info Terbaru PPG 2025 Tahap 2: Cek Jadwal, Syarat, Dokumen dan Panduan Lapor Diri
Implementasi dalam Pembelajaran
Penerapan azas konsentris dapat dilakukan melalui:
- Merancang materi pembelajaran yang berbasis budaya lokal, namun terbuka terhadap inspirasi global.
- Mendorong diskusi lintas budaya dengan titik berangkat dari nilai-nilai Indonesia.
- Menggunakan pendekatan humanis, di mana siswa menjadi subjek aktif dalam mengeksplorasi keberagaman tanpa tercerabut dari akar budaya sendiri.