POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini Winda Herlina mendadak menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Winda mengeluhkan maraknya praktik parkir liar di Kota Bandung yang mematok tarif tak wajar, hingga mencapai Rp20 ribu.
Unggahannya itu langsung ditindaklanjuti oleh Dedi Mulyadi, figur publik yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Winda, yang dikenal sebagai "teteh sembako," bukan hanya menjadi viral karena keluhannya, tetapi juga karena dianggap berani menyuarakan keresahan yang dialami banyak warga Bandung.
Baca Juga: Edarkan Ganja Sintetis, Seorang Anggota Geng Motor Dibekuk Satres Narkoba Polres Cimahi
Julukan teteh sembako sendiri muncul karena Winda diketahui memiliki usaha toko sembako, yang membuatnya lekat dengan citra pedagang kecil yang peka terhadap masalah sehari-hari.
Viral Keluhan Parkir Liar Rp20 Ribu
Dalam sebuah konten di akun TikTok @windaherlinaaa, Winda menyampaikan rasa kesalnya karena harus membayar tarif parkir hingga Rp20 ribu kepada tukang parkir liar.
Menurutnya, nominal tersebut sangat memberatkan dan tidak masuk akal, apalagi bagi masyarakat biasa yang sehari-hari sudah harus berhemat.
"Bayar parkir segitu mah ampun Pak," ujar Winda dalam videonya.
Keluhan tersebut sontak menuai respons luas dari warganet. Banyak yang merasa pengalaman Winda mewakili kegelisahan mereka terhadap praktik serupa yang sering ditemui di berbagai sudut Bandung.
Baca Juga: Sekolah Swasta di Purwakarta Sepi Pendaftar, Terancam Mati Suri Akibat Kebijakan Dedi Mulyadi
Tanggapan Cepat dari Dedi Mulyadi
Keluhan Winda rupanya sampai ke telinga Dedi Mulyadi. Tak tinggal diam, ia langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat.
Melalui unggahan terpisah, Dedi menginformasikan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan tukang parkir liar yang dimaksud, serta meminta keterangan lebih lanjut terkait praktik tersebut.
Langkah cepat ini menuai apresiasi luas. Winda pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dedi Mulyadi.
Dalam komentarnya, ia menulis, "Nuhun Pak @dedimulyadi71 langsung ditindaklanjuti, mudah-mudahan gak ada lagi parkir liar di Bandung."
Baca Juga: SDN Karaton 5 Tak Dapat Siswa Baru, Kepsek Sebut Disdikpora Pandeglang Tutup Mata
Dukungan Warganet
Tak sedikit warganet yang menyatakan dukungan kepada Winda. Banyak yang mengaku pernah mengalami hal serupa, namun enggan bersuara.
Sosok Winda dianggap mewakili suara rakyat kecil yang kerap tak terdengar.
"Kamu mewakili sekali bun," tulis seorang warganet, menandakan apresiasi atas keberanian Winda.
Siapa Sebenarnya Teteh Sembako?
Julukan "teteh sembako" yang melekat pada Winda bukan tanpa alasan. Ia memang dikenal sebagai pemilik toko sembako, yang membuatnya dekat dengan keseharian warga dan masalah sosial yang sering luput dari perhatian.
Melalui kesehariannya, Winda kerap membagikan konten berisi keluhan atau kritik sosial.
Pendekatan yang apa adanya ini membuat kontennya mudah diterima oleh publik, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah yang merasa suara mereka jarang terdengar.
Permasalahan Parkir Liar di Bandung
Parkir liar di Bandung bukan masalah baru. Biaya parkir yang tidak resmi kerap dikeluhkan warga, mulai dari nominal tak wajar, hingga petugas yang tak memiliki tanda pengenal resmi.
Meski berbagai upaya penertiban sudah dilakukan, praktik ini tetap muncul di sejumlah titik, terutama kawasan ramai seperti pusat kuliner dan wisata.
Kasus yang dialami Winda kembali menyoroti pentingnya pengawasan lebih ketat dan perlunya solusi jangka panjang.
Respons cepat pihak berwenang diharapkan bukan hanya meredam satu kasus, tetapi juga menjadi peringatan agar praktik serupa tak terulang.