POSKOTA.CO.ID - Dalam lanskap pendidikan modern yang terus berkembang, peran guru tidak lagi sebatas penyampai materi. Paradigma ini semakin nyata dalam penerapan Kurikulum Merdeka 2025, yang menekankan pembelajaran berdiferensiasi, kontekstual, dan berpihak pada murid. Salah satu instrumen penting untuk memastikan keberhasilan pembelajaran tersebut adalah Rancangan Pengalaman Belajar, atau yang lebih dikenal dengan singkatan REMBEL.
REMBEL adalah dokumen terencana yang berfungsi sebagai panduan lengkap bagi guru dalam mengelola proses pembelajaran secara terstruktur.
Dokumen ini bukan sekadar daftar langkah mengajar, melainkan cerminan filosofi bahwa setiap pengalaman belajar harus berorientasi pada perkembangan potensi siswa. Dalam REMBEL, guru mendesain pengalaman belajar yang aktif, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
Lebih dari itu, REMBEL menjadi media integrasi antara kompetensi dasar, nilai Profil Pelajar Pancasila, dan perkembangan karakter. Guru tidak hanya menargetkan penguasaan materi, tetapi juga memupuk kecakapan berpikir kritis, kolaborasi, empati sosial, serta kemandirian belajar.
Mengapa Rancangan Pengalaman Belajar Penting?
Pada praktiknya, banyak guru masih berfokus pada capaian kognitif yang sempit. Namun, Kurikulum Merdeka menggarisbawahi bahwa pembelajaran harus menyeluruh, mengakomodasi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. REMBEL memungkinkan proses pembelajaran menjadi:
- Lebih terarah, karena setiap langkah dikaitkan dengan tujuan yang spesifik.
- Lebih partisipatif, dengan aktivitas yang mendorong eksplorasi dan refleksi.
- Lebih adaptif, menyesuaikan keunikan setiap peserta didik.
- Lebih bermakna, karena dikaitkan dengan fenomena nyata.
Dengan rancangan yang baik, pembelajaran bukan sekadar “menghabiskan materi,” tetapi menjadi pengalaman mendalam yang menumbuhkan keingintahuan dan kecintaan belajar.
Ciri-Ciri Rancangan Pengalaman Belajar yang Efektif
Setiap REMBEL yang efektif memiliki sejumlah ciri utama yang dapat menjadi tolok ukur kualitasnya:
- Tujuan yang Spesifik dan Relevan
Setiap aktivitas dihubungkan secara eksplisit dengan capaian pembelajaran tertentu. Tujuan dirumuskan agar relevan dengan kondisi kelas, tingkat perkembangan kognitif, dan kebutuhan belajar individu. - Berorientasi pada Siswa
Pembelajaran aktif menjadi titik berat REMBEL. Siswa dilibatkan dalam diskusi, pengamatan, pemecahan masalah, proyek, dan refleksi. - Materi yang Kontekstual
Pengalaman belajar tidak lepas dari realitas. Materi diambil dari isu aktual atau peristiwa sekitar sehingga lebih mudah dipahami dan diaplikasikan. - Fleksibel Namun Terstruktur
Meski sistematis, REMBEL memberi ruang kreativitas dan improvisasi guru sesuai dinamika kelas.
Alur Penyusunan REMBEL
Penyusunan REMBEL tidak boleh dilakukan secara serampangan. Ada lima tahap yang perlu diperhatikan agar hasilnya optimal:
1. Analisis Awal
Guru melakukan pengamatan mendalam terkait:
- karakteristik peserta didik,
- kemampuan awal,
- gaya belajar dominan.
Analisis awal menentukan bagaimana aktivitas pembelajaran dirancang.
2. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan harus ditulis dalam kalimat yang terukur. Misalnya:
Rumusan yang jelas akan memandu arah kegiatan.
3. Perancangan Aktivitas Belajar
Kegiatan sebaiknya:
- bervariasi (diskusi, eksplorasi, proyek),
- memicu rasa ingin tahu,
- mendukung penguasaan kompetensi.
4. Desain Asesmen
Penilaian formatif dan sumatif harus dirancang sejak awal. Bentuk asesmen dapat berupa:
- lembar observasi,
- refleksi tertulis,
- presentasi,
- produk proyek.
5. Refleksi dan Evaluasi
Hasil pembelajaran diobservasi dan dicatat sebagai dasar perbaikan REMBEL di pertemuan berikutnya.
Contoh Rancangan Pengalaman Belajar
Untuk mempermudah pemahaman, berikut contoh REMBEL sederhana dalam mata pelajaran Sosiologi kelas XI:
Informasi Umum
- Mata Pelajaran: Sosiologi
- Kelas/Semester: XI / Ganjil
- Topik: Peran Ilmu Sosiologi dalam Memahami Gejala Sosial
- Model Pembelajaran: Discovery Learning
- Profil Pelajar Pancasila: Mandiri, Bergotong royong
Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu:
- Menjelaskan makna dan fungsi sosiologi.
- Mengidentifikasi gejala sosial di lingkungan sekitar.
- Menggunakan pendekatan sosiologis dalam kajian fenomena sosial.
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
- Guru membuka dialog tentang fenomena sosial terkini.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
- Eksplorasi: Siswa menonton tayangan berita lokal.
- Diskusi Kelompok: Menganalisis penyebab dan dampak gejala sosial.
- Konfirmasi: Guru meluruskan konsep dan memberi penguatan teori.
Penutup (15 menit)
- Refleksi tertulis.
- Guru menyimpulkan pembelajaran.
Asesmen
- Formatif: Pengamatan diskusi, refleksi.
- Sumatif: Narasi singkat tentang gejala sosial dan dampaknya.
Media dan Sumber Belajar
- Video berita.
- Buku teks Sosiologi Kelas XI.
- Lembar kerja observasi.
Refleksi Guru
Guru mencatat bahwa materi lebih mudah dipahami ketika dikaitkan dengan realitas. Untuk pertemuan berikutnya, guru merencanakan observasi lapangan agar pengalaman belajar makin kontekstual.
Baca Juga: Siapa Widya Anggraini? Biodata, Akun TikTok dan IG Resmi Korban Pelemparan Batu di KA Sancaka
Manfaat REMBEL bagi Siswa dan Guru
Bagi siswa, REMBEL membantu:
- Menjadi pembelajar aktif dan mandiri.
- Meningkatkan daya analisis dan kemampuan refleksi.
- Memahami materi dengan cara lebih nyata.
Bagi guru, REMBEL mempermudah:
- Memonitor perkembangan kompetensi siswa.
- Melakukan penyesuaian metode pembelajaran.
- Meningkatkan kualitas refleksi dan perbaikan strategi pengajaran.
Implementasi REMBEL bukan hanya kewajiban administratif, tetapi wujud nyata komitmen pendidikan yang humanis dan relevan. Di era Kurikulum Merdeka, rancangan pembelajaran yang berkualitas menjadi kunci transformasi sekolah.
Melalui REMBEL, guru tak lagi sekadar “mengajar,” tetapi memfasilitasi proses tumbuh kembang peserta didik agar menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, kolaboratif, dan berkarakter kuat.
Dengan merancang pengalaman belajar yang bermakna, kita membuka peluang bagi generasi muda untuk tidak hanya cerdas secara akademis, melainkan juga adaptif menghadapi tantangan zaman. Maka, setiap guru sudah semestinya menjadikan REMBEL sebagai bagian integral dalam setiap pertemuan pembelajaran.