RAWAJATI, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung menyampaikan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) saat ini belum diperlukan untuk menekan curah hujan tinggi di Jakarta.
"Jadi modifikasi cuaca sebenarnya belum terlalu perlu," ucap Pramono di Rawajati, Jakarta Selatan, Selasa, 8 Juli 2025.
Menurut Pramono, intensitas hujan di Jakarta tidak terlalu tinggi. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa banjir yang melanda Jakarta belakangan hari ini disebabkan oleh rob atau meluapnya air laut di pesisir utara Jakarta dan kiriman dari Bogor.
"Karena curah hujan di Jakarta sendiri tidak terlalu tinggi. Yang problem itu sekarang ini pasang surutnya air laut sama dari hulu," ujar Pramono.
Kendati demikian, Pramono meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk melakukan pengerukan sungai.
Baca Juga: Banjir Rendam Puluhan RT, Jakarta Timur Terbanyak
"Yang paling penting pengerukan di daerah-daerah sungai-sungai di pinggir itu diteruskan. Sebab itu juga memberikan kontribusi," ujar Pramono.
"Seperti contoh kemarin di irigasi Bekasi Tengah. Udah 20 tahun nggak pernah dikeruk. Sehingga dengan begitu pengerukan itu tetap dilakukan," lanjutnya.
Termasuk, kata Pramono, di Rawajati ada 200 titik yang ditargetkan untuk dilakukan pengerukan.
"Sampai dengan 388 ribu meter kubik. Jadi pengerukan itu penting banget lah," ucap Pramono.
"Saya lebih pada preventif untuk itu. Karena bagaimanapun nggak bisa kemudian hujan ataupun banjir baru kita tergopoh-gopoh untuk melakukan. Sehingga sekarang ini pengerukan dilakukan, seluruh pasukan digerakan," sambungnya.
Selain itu, Pramono juga meminta Dinas Bina Marga dengan Dinas SDA, untuk mengatasi tali-tali air.
"Dan sumbatan-sumbatan yang ada di sepanjang saluran air yang ada di Jakarta ini. Karena kerja sama itu diperlukan," ujar Pramono. (CR-4)