POSKOTA.CO.ID - Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 secara resmi dimulai pada Minggu, 6 Juli 2025. Dari berbagai pertandingan yang digelar, laga di Grup B antara Dewa United dan Persib Bandung menjadi salah satu yang paling dinanti publik sepak bola Indonesia. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa malam, 8 Juli 2025.
Bagi Dewa United, turnamen ini bukan sekadar agenda rutin pramusim. Ia merupakan panggung strategis untuk menegaskan status mereka sebagai klub elit yang pantas difavoritkan dalam perebutan trofi domestik.
Setelah menutup musim BRI Liga 1 2024/2025 sebagai runner-up, Dewa United kini membawa modal kepercayaan diri yang tinggi.
Sebagai salah satu tim dengan rekor ofensif terbaik—mencetak 65 gol dalam 34 pertandingan Dewa United diakui publik sebagai skuad yang konsisten mempraktikkan sepak bola menyerang.
Kekuatan lini serang ini menjadi alasan mengapa banyak pihak menganggap mereka sebagai kandidat kuat untuk menjuarai Piala Presiden 2025.
Trio Lini Depan: Stabilitas dan Ancaman yang Konsisten
Salah satu faktor yang membuat Dewa United disegani ialah keputusan manajemen mempertahankan komposisi lini serang. Ketimbang melakukan perubahan besar, pelatih Jan Olde Riekerink lebih memilih menjaga stabilitas trio maut di depan:
- Alex Martins, penyerang asal Brasil yang sukses menjadi top skor Liga 1 musim lalu.
- Egy Maulana Vikri, gelandang serang dengan kontribusi krusial lewat gol dan assist.
- Taisei Marukawa, sayap lincah asal Jepang yang memiliki kecepatan serta visi kreatif.
Ketiganya bukan hanya piawai dalam mencetak gol, tetapi juga memiliki naluri kombinasi yang cair. Produktivitas Alex Martins—yang mencetak 23 gol musim lalu—membuat lini pertahanan lawan selalu waspada. Di sisi lain, pergerakan Egy dan Marukawa memecah konsentrasi penjagaan, menciptakan ruang yang dimanfaatkan rekan-rekan lain.
Format turnamen singkat seperti Piala Presiden menuntut efektivitas maksimal. Tidak ada waktu untuk adaptasi panjang. Karena itu, stabilitas trio lini depan menjadi nilai tambah signifikan. Klub yang memiliki pola serangan matang akan lebih mudah mengamankan poin dalam fase grup dan babak gugur.
Perombakan Lini Belakang: Dari Kelemahan Jadi Kekuatan
Meskipun agresif dalam menyerang, Dewa United tak menutup mata terhadap rapuhnya pertahanan musim lalu. Statistik mencatat mereka kebobolan 48 gol di Liga 1, salah satu catatan terburuk di antara tim empat besar.
Masalah utama terletak pada:
- Transisi negatif yang lambat.
- Kurang solidnya koordinasi antarlini saat menghadapi serangan balik cepat.
Evaluasi internal akhirnya mendorong keputusan berani melepas dua bek asing berpengalaman, yakni Angelo Menesses dan Risto Mitrevski.
Sebagai pengganti, Dewa United mendatangkan nama-nama yang tidak asing bagi penggemar Liga 1:
- Nick Kuipers: Mantan bek tangguh Persib Bandung, dikenal dengan duel udara yang solid dan kemampuan membaca arah bola.
- Wahyu Prasetyo: Pemain muda potensial yang kerap dipuji atas fisik prima dan determinasi.
- Cassio Scheid: Bek dengan jam terbang internasional yang dipercaya bisa memimpin lini pertahanan.
- Edo Febriansah: Pemain serba bisa yang dapat beroperasi sebagai bek kiri atau gelandang bertahan.
Keempat pemain baru ini diharapkan menghadirkan stabilitas yang tak dimiliki Dewa United musim lalu. Meski adaptasi butuh waktu, pramusim Piala Presiden menjadi laboratorium ideal untuk menguji skema pertahanan sebelum kompetisi resmi dimulai.
Momentum Psikologis Menuju Liga 1
Piala Presiden memiliki nilai strategis jauh lebih besar dari sekadar piala pramusim. Turnamen ini memberi kesempatan:
- Mengukur kesiapan fisik pemain setelah libur kompetisi.
- Membangun atmosfer positif ruang ganti.
- Mengasah mentalitas kompetitif yang diperlukan dalam Liga 1.
Manajemen Dewa United menegaskan target mereka bukan hanya persiapan, tetapi juga memenangkan turnamen. Kemenangan atas Persib Bandung dalam laga pembuka menjadi kunci menjaga momentum psikologis.
Jika mampu menampilkan permainan dominan di fase grup, Dewa United berpotensi memantapkan reputasi sebagai favorit utama sekaligus mengirim sinyal kepada pesaing.
Pertandingan Pembuka yang Menentukan
Pertemuan kontra Persib Bandung ibarat ujian pertama bagi proyek besar Dewa United. Persib bukan hanya rival tradisional, melainkan tim dengan sejarah panjang prestasi dan basis suporter masif.
Fokus utama Dewa United di pertandingan ini mencakup:
- Menjaga disiplin pertahanan pada momen transisi.
- Memaksimalkan kreativitas Egy dan Marukawa di sisi sayap.
- Memberi ruang Alex Martins agar leluasa mencetak gol.
Satu kemenangan di awal turnamen akan mempermudah jalan menuju semifinal. Sebaliknya, kegagalan meraih poin dapat menurunkan kepercayaan diri tim yang sedang berproses dalam formasi baru di lini belakang.
Strategi Kepelatihan Jan Olde Riekerink
Pelatih Jan Olde Riekerink dikenal menganut filosofi sepak bola menyerang berbasis penguasaan bola (possession-based football). Dalam sesi latihan pramusim, fokus utama latihan antara lain:
- Skema build-up dari belakang menggunakan peran double pivot.
- Transisi pressing saat kehilangan bola.
- Simulasi variasi serangan: crossing cepat dan kombinasi di kotak penalti.
Menurut analisis pengamat sepak bola, jika strategi ini dijalankan secara konsisten, Dewa United berpeluang mendominasi lawan secara teknis. Namun tantangan terbesar terletak pada konsistensi mental pemain dalam laga berintensitas tinggi.
Baca Juga: Dituding Sebar Berita Bohong Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo: Yang Lapor-lapor Ini Aneh
Peluang Juara yang Rasional
Melihat materi pemain, pola permainan, dan rekam jejak musim lalu, peluang Dewa United menjadi juara Piala Presiden 2025 tergolong realistis.
Tiga faktor pendukung:
- Produktivitas Gol Tinggi
Trio Alex-Egy-Marukawa menjadi kombinasi mematikan yang sulit dihentikan. - Pengalaman Kompetitif
Finis sebagai runner-up Liga 1 memberikan modal mental kuat saat menghadapi tekanan turnamen. - Peningkatan Lini Belakang
Masuknya Nick Kuipers dan Wahyu Prasetyo membuat potensi kebobolan dari skema bola mati bisa ditekan.
Kendati demikian, Dewa United harus tetap mewaspadai faktor kejutan dari klub-klub lain yang memanfaatkan Piala Presiden sebagai ajang unjuk gigi pemain baru.
Turnamen Piala Presiden 2025 memberi peluang bagi Dewa United untuk menegaskan transformasi mereka sebagai klub dengan ambisi juara. Pertandingan kontra Persib Bandung akan menjadi penentu awal kredibilitas skuad racikan Riekerink.
Jika semua elemen berjalan sesuai rencana stabilitas pertahanan, agresivitas serangan, dan mentalitas juara maka peluang Dewa United mengangkat trofi tidak hanya sebatas harapan. Melainkan target yang nyata.
Dalam kompetisi modern, keberhasilan tim tidak hanya diukur dari hasil pertandingan, tetapi juga kapasitas beradaptasi, konsistensi performa, dan kecermatan strategi. Tiga hal inilah yang akan diuji selama perjalanan mereka di Piala Presiden 2025.