POSKOTA.CO.ID - Nama Agustina Hastarini, atau yang lebih dikenal sebagai Tina Astari, tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah sebuah surat permintaan fasilitas pendampingan untuk kunjungan budaya ke Eropa beredar luas di media sosial.
Istri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman ini sebelumnya lebih dikenal sebagai mantan artis sinetron dan pengusaha kecantikan, namun kini namanya ramai diperbincangkan terkait rencana perjalanan dinas ke tujuh negara Eropa.
Perjalanan yang rencananya berlangsung selama 14 hari ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan legitimasi penggunaan fasilitas negara untuk kegiatan yang dianggap bersifat pribadi, mengingat Tina tidak memiliki jabatan struktural di pemerintahan.
Polemik ini pun memicu perdebatan tentang transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara oleh keluarga pejabat.
Baca Juga: Okin Ngaku Tidak Akan Selingkuh Lagi Jika Menikah dengan Rachel Vennya, Netizen: Jangan Percaya
Profil Agustina Hastarini: Dari Artis Sinetron hingga Istri Menteri
Lahir di Jakarta pada 19 Agustus 1979, Agustina Hastarini memulai karier di dunia hiburan pada awal 2000-an. Ia membintangi sejumlah sinetron populer seperti Darah Gudang, Zahra, Sinar, Wanita Perindu Surga, dan Cinta yang Hilang.
Tak hanya itu, ia juga pernah bermain dalam film layar lebar, termasuk Lari dari Blora (2008) dan The Promise (2017).
Setelah menikah dengan Maman Abdurrahman pada 20 November 2011, Tina beralih ke dunia bisnis. Ia mendirikan dua merek kecantikan dan kesehatan, Larina Beauty dan Freshphoria, yang aktif dipromosikan melalui akun media sosialnya.
Sebagai istri pejabat negara, Tina juga menjabat sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian UMKM.
Ia kerap terlihat mendampingi suaminya dalam berbagai acara resmi kementerian, bahkan turut memberikan paparan dalam beberapa forum.
Surat Permintaan Fasilitas Kunjungan ke Eropa yang Menuai Pro-Kontra
Pada Kamis 3 Juli 2025, sebuah surat resmi berkop Kementerian UMKM beredar di media sosial. Surat tersebut ditujukan kepada tujuh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Eropa, meminta fasilitas pendampingan untuk Agustina Hastarini selama "misi budaya" yang rencananya berlangsung dari 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim, disebutkan bahwa Tina akan mengunjungi Istanbul (Turki), Pomorie dan Sofia (Bulgaria), Amsterdam (Belanda), Brussels (Belgia), Paris (Prancis), Lucerne (Swiss), Milan, dan Roma (Italia).
Tujuan kunjungan ini disebut sebagai upaya "meningkatkan citra Indonesia di kancah internasional" sekaligus membuka peluang kerja sama di bidang UMKM, seni, dan budaya.
Namun, publik mempertanyakan legitimasi penggunaan fasilitas negara untuk kegiatan yang dianggap bersifat pribadi, mengingat Tina tidak memiliki jabatan struktural di pemerintahan.
Tanggapan Menteri UMKM dan Polemik di Media Sosial
Merespons polemik ini, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan bahwa dirinya sedang menelusuri keabsahan surat tersebut.
"Saya lagi cek surat itu. Nanti saya kabari ya. Makasih ya atas atensinya," ujar Maman saat dikonfirmasi media.
Sementara itu, warganet terbelah. Sebagian mendukung bahwa diplomasi budaya penting untuk promosi UMKM Indonesia, sementara lainnya mengkritik potensi penyalahgunaan wewenang dan anggaran negara.
Profil Maman Abdurrahman: Karier Politik dari Kalimantan ke Kabinet
Maman Abdurrahman, suami Agustina Hastarini, merupakan politisi Partai Golkar yang menjabat sebagai Menteri UMKM sejak 2024. Lahir di Pontianak pada 10 September 1980, ia memiliki latar belakang kuat di bidang energi sebelum terjun ke politik.
Sebelum menjadi menteri, Maman pernah menjadi Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Barat dan Wakil Ketua Komisi VII yang membidangi energi dan lingkungan hidup. Ia juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan, seperti KNPI dan AMPI.
Baca Juga: Siapa Suami Defi Retno Winasih? Jejak Digital di Facebook Jadi Sorotan Usai Tragedi Viral di TikTok
Apa Dampak Viralnya Kasus Ini?
Kasus ini memicu diskusi tentang transparansi penggunaan fasilitas negara oleh keluarga pejabat. Beberapa pertanyaan kritis yang muncul:
- Apakah kunjungan ini benar-benar bersifat dinas atau pribadi?
- Bagaimana mekanisme pertanggungjawaban anggaran untuk kegiatan semacam ini?
- Sejauh mana peran istri pejabat dalam diplomasi budaya bisa dipertanggungjawabkan secara resmi?
Hingga berita ini diturunkan, Kementerian UMKM belum memberikan klarifikasi resmi terkait tujuan dan pembiayaan kunjungan tersebut. Publik masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Menteri Maman Abdurrahman.