POSKOTA.CO.ID - Nama Agustina Hastarini atau yang dikenal publik dengan nama Tina Astari mendadak ramai diperbincangkan warganet.
Istri dari Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, menjadi sorotan usai beredarnya surat permohonan fasilitas untuk mendampingi kunjungan ke sejumlah negara di Eropa yang tersebar di media sosial.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa Tina memiliki latar belakang yang cukup menarik, mulai dari dunia hiburan hingga bisnis kecantikan, sebelum akhirnya berkecimpung dalam lingkungan birokrasi.
Dulu Populer Sebagai Artis Sinetron
Tina Astari lahir di Jakarta pada 19 Agustus 1979 dan pernah dikenal luas sebagai aktris sinetron era 2000-an.
Ia membintangi sejumlah judul sinetron populer seperti Darah Gudang, Zahra, Sinar, Wanita Perindu Surga, hingga Cinta yang Hilang.
Baca Juga: Siapa Sosok Calon Wakapolri Pengganti Ahmad Dofiri? Ini Bocorannya
Tak hanya di layar kaca, Tina juga terlibat dalam dunia film dengan membintangi Lari dari Blora (2008) dan The Promise (2017).
Kini Berstatus Istri Menteri Sekaligus Pebisnis
Setelah menikah dengan Maman Abdurrahman pada 20 November 2011, Tina mulai dikenal di kalangan istri pejabat. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua anak: Merpati Cattleya dan Garuda Bimasena.
Selain mendampingi suami dalam tugas-tugas kenegaraan, Tina juga aktif menggeluti bisnis kecantikan. Ia mendirikan dua brand, yakni Larina Beauty dan Freshphoria, yang ia promosikan lewat media sosial.
Selain itu, Tina juga menjabat sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Kementerian Koperasi dan UKM.
Surat Permintaan Fasilitas Tuai Kontroversi
Publik mulai memperhatikan Tina setelah muncul surat resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang berisi permintaan dukungan fasilitas kepada sejumlah Kedutaan Besar RI di Eropa.
Surat tersebut menyebutkan bahwa Agustina Hastarini akan mengikuti misi budaya ke berbagai kota seperti Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, Milan, dan Roma. Perjalanan itu dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, dari 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian, Arif Rahman Hakim, menyatakan bahwa kehadiran istri menteri dalam misi budaya ini bertujuan mempererat hubungan antarbangsa sekaligus memperkuat diplomasi lunak Indonesia di bidang UMKM, seni, dan budaya.
Namun surat tersebut memicu perdebatan publik, terutama di media sosial. Banyak netizen mempertanyakan relevansi misi tersebut dengan tugas Kementerian UMKM, serta dugaan penggunaan anggaran negara untuk membiayai perjalanan pribadi.
Baca Juga: Aura Farming Maksudnya Apa? Ini Arti Tren TikTok yang Bikin Tarian Pacu Jalur Mendunia
Reaksi Warganet: Misi Budaya atau Liburan?
Sejumlah warganet merespons dengan nada sinis dan mempertanyakan transparansi kegiatan tersebut.
“Istri menteri masih ditanggung APBN juga? Serius nanya,” tulis akun @tia****.
“Misi budaya atau misi lain?” timpal akun @gur****.
“Kenapa bukan Kementerian Kebudayaan yang menangani? Kok UMKM?” komentar @sam****.
Ada pula yang meminta kejelasan agenda kegiatan selama di Eropa, dengan menyindir agar “rundown misinya” dipublikasikan ke publik.
Klarifikasi dari Menteri Maman Abdurrahman
Menanggapi polemik tersebut, Menteri Maman Abdurrahman menyatakan bahwa ia tengah menyelidiki kebenaran surat yang beredar.
“Saya lagi cek surat itu. Nanti saya kabari ya. Makasih atas atensinya,” ucap Maman singkat saat dimintai tanggapan oleh media.