POSKOTA.CO.ID - Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mempersiapkan guru-guru Indonesia yang profesional, berintegritas, dan berkompetensi tinggi.
Tahun 2025 menandai percepatan program ini dengan penyempurnaan modul-modul yang relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk Modul 3 PPABK 3 yang berfokus pada pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK).
Seiring meningkatnya jumlah siswa ABK yang bersekolah di sekolah umum, pemahaman terhadap pendekatan inklusif menjadi semakin penting.
Guru tidak hanya dituntut untuk memahami materi, tetapi juga untuk mampu menyusun strategi pembelajaran yang adil dan adaptif terhadap kebutuhan semua siswa.
Mengapa Modul 3 PPABK 3 Penting?
Modul ini bukan sekadar formalitas, tetapi berperan sebagai instrumen pengukur kesiapan guru dalam menghadapi kenyataan kelas yang semakin beragam. Kompetensi dalam Modul PPABK 3 mencakup:
- Pengenalan jenis-jenis kebutuhan khusus;
- Strategi pembelajaran individual;
- Adaptasi kurikulum dan media ajar;
- Pengelolaan kelas inklusif;
- Evaluasi hasil belajar berbasis karakteristik siswa.
Post test dari modul ini menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh setiap peserta PPG, khususnya mereka yang mengikuti pelatihan melalui platform digital GTK atau Ruang Guru.
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 3 PPABK 3
Berikut adalah contoh soal dan jawaban yang dapat dijadikan referensi untuk belajar:
Soal 1
Kasus: Anda mengajar di kelas yang memiliki peserta didik low vision. Tayangan visual yang Anda siapkan ternyata menyulitkan siswa tersebut.
Apa tindakan Anda?
Pilihan Jawaban:
A. Mencari informasi lebih lanjut tentang pembuatan tayangan
B. Menggunakan tayangan yang ada
C. Bertanya pada guru lain
D. Menyesuaikan pengaturan visual tayangan agar lebih efektif
E. Menyesuaikan tayangan yang sudah ada
Kunci Jawaban: D
Penyesuaian visual adalah langkah awal yang konkret untuk membantu peserta didik dengan keterbatasan penglihatan.
Soal 2
Kasus: Anda terbiasa memberikan evaluasi tertulis. Namun, kini menghadapi peserta didik aktif secara fisik yang kesulitan dengan metode evaluasi konvensional.
Apa sikap Anda?
Pilihan Jawaban:
A. Tetap menggunakan metode sama
B. Konsultasi dengan guru senior
C. Mengubah instrumen sesuai karakteristik siswa
D. Membuat soal singkat
E. Menyusun metode evaluasi sambil aktivitas fisik
Kunci Jawaban: E
Evaluasi harus disesuaikan dengan gaya belajar siswa, termasuk yang membutuhkan aktivitas motorik.
Soal 3
Kasus: Dalam forum guru, muncul diskusi tentang meningkatnya jumlah ABK di kelas reguler dan minimnya pemahaman guru soal inklusivitas.
Apa tindakan Anda?
Pilihan Jawaban:
A. Menyuarakan pentingnya pemahaman inklusi
B. Tidak terlalu terlibat
C. Menjelaskan beberapa penyesuaian
D. Berbagi informasi praktik baik pengelolaan kelas inklusif
E. Mengusulkan forum diskusi rutin
Kunci Jawaban: D
Berbagi praktik langsung yang telah dilakukan akan lebih membantu rekan sejawat dalam memahami konteks nyata kelas inklusif.
Soal 4
Kasus: Anda mengetahui akan ada siswa ABK yang kurang suka membaca tetapi menyukai cerita lisan. Anda belum pernah mengajar di kelas inklusif sebelumnya.
Apa langkah Anda?
Pilihan Jawaban:
A. Merekam materi ajar
B. Pakai RPP tahun lalu
C. Membuat pembelajaran berbasis diskusi kelompok
D. Membaca keras materi
E. Menyesuaikan rencana pembelajaran
Kunci Jawaban: C
Diskusi kelompok tidak hanya mendorong partisipasi, tapi juga memberi ruang bagi ekspresi ide yang tidak tergantung pada kemampuan baca.
Soal 5
Kasus: Seorang siswa ABK yang awalnya kooperatif mulai menunjukkan sikap emosional meski Anda sudah menyesuaikan pembelajaran.
Apa tindakan Anda?
Pilihan Jawaban:
A. Tanya pada guru BK
B. Minta bantuan konselor/psikolog sekolah
C. Laporkan ke kepala sekolah
D. Ubah pendekatan pembelajaran
E. Izinkan tidak masuk sekolah sementara
Kunci Jawaban: B
Melibatkan profesional adalah bentuk tanggung jawab dan empati dalam menghadapi perubahan perilaku siswa ABK.
Strategi Menghadapi Post Test Modul PPABK 3
Berikut beberapa tips menghadapi soal-soal post test Modul PPABK 3:
- Pahami konteks soal secara menyeluruh. Banyak soal berbasis studi kasus sehingga diperlukan kemampuan analisis dan bukan sekadar hafalan.
- Kenali prinsip dasar pendidikan inklusif. Pemahaman terhadap konsep ‘aksesibilitas’, ‘kesetaraan’, dan ‘akomodasi pembelajaran’ akan sangat membantu.
- Latih dengan simulasi soal. Gunakan soal-soal tahun sebelumnya atau diskusi di forum GTK untuk memperkuat pemahaman.
- Gunakan referensi yang valid. Seperti buku “Kumpulan Super Lengkap Soal PPG” oleh Tufik Hidayat yang banyak dipakai peserta PPG.
Baca Juga: Daftar Tanggal Merah Juli 2025, Ada Long Weekend Akhir Pekan Ini?
PPG 2025: Menuju Guru Inklusif Berdaya Saing Global
Tantangan guru masa kini tidak hanya terletak pada penguasaan konten, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dengan keragaman peserta didik.
Program PPG 2025 menjawab kebutuhan ini melalui penyusunan modul yang komprehensif dan pengujian kompetensi melalui post test yang aplikatif.
Dengan adanya platform seperti Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, peserta PPG diharapkan lebih mudah mengakses materi pembelajaran, berlatih soal, hingga berdiskusi dengan sesama guru. Hal ini mencerminkan pergeseran paradigma pendidikan menuju kolaboratif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik masa kini.
Kumpulan soal dan kunci jawaban Post Test Modul 3 PPABK 3 dalam PPG 2025 bukan sekadar untuk lulus ujian, melainkan juga sebagai sarana refleksi terhadap kesiapan kita sebagai pendidik dalam mengemban amanah pendidikan inklusif.
Memahami materi ini secara mendalam akan meningkatkan kualitas pengajaran dan menciptakan ruang belajar yang benar-benar adil bagi semua peserta didik, tanpa terkecuali.