Ilustrasi - Warga tengah berbelanja pangan murah di program pangan bersubsidi Pemprov DKI. (ist)

JAKARTA RAYA

Anggota DPRD Soroti Distribusi Pangan Subsidi: “Antrean Seperti War Tiket Konser”

Rabu 02 Jul 2025, 10:39 WIB

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID — Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menyoroti buruknya sistem distribusi pangan bersubsidi bagi penerima KJP Plus oleh BUMD.

Ia menyebut warga harus rela mengantre panjang demi mendapatkan haknya, bahkan antrean itu diibaratkan seperti "war tiket konser".

“Namun kendala antrean panjang dan belum pasti dapat pangan bersubsidinya, sudah berulang-ulang disampaikan selama setidaknya beberapa bulan terakhir ini. Penerima KJP Plus harus rebutan untuk dapat tiket antrean, seperti war tiket konser-konser,” ujar Francine, Rabu, 2 Juli 2025.

Francine menilai antrean panjang yang tidak menjamin ketersediaan pangan menunjukkan adanya distribusi yang buruk.

Ia menyayangkan warga yang sudah menunggu sejak pagi, justru pulang dengan tangan kosong.

Baca Juga: Bansos Rp300.000 KJP Plus Juli 2025 Kapan Cair? Siap-siap Catat Tanggalnya

"Atau bahkan, mungkin stoknya tidak tersedia sehingga mungkin dipersulit, apakah seperti itu atau bagaimana kendalanya,” ucapnya.

Mengacu pada Pergub DKI Jakarta Nomor 28 Tahun 2022, Francine menegaskan distribusi pangan bersubsidi merupakan tanggung jawab BUMD seperti Dharma Jaya dan Food Station, dengan dukungan Pasar Jaya.

Tak hanya di Jakarta daratan, Francine juga menyoroti persoalan serupa di Kepulauan Seribu. Saat sidak ke Pulau Tidung, ia mendapati lokasi Jakgrosir justru berada di Pulau Tidung Kecil—jauh dari pemukiman warga.

"Dari area tempat wisata melalui jembatan cinta sampai JakGrosir itu kurang lebih jaraknya sekitar 1,4 kilometer. Jalan kaki pulang pergi sekitar 40 menit. Kalau dari pemukiman warga Tidung, jaraknya sekitar 3,3 km dan jalan kaki pulang pergi sekitar 1,5 jam,” jelasnya.

Ia mempertanyakan alasan pembangunan Jakgrosir di lokasi yang jauh dari warga. Menurutnya, lokasi seharusnya berada di kawasan padat penduduk agar lebih mudah dijangkau masyarakat.

“Lalu ketika kami cek di sana, stok daging itu tidak ada, kosong sama sekali di Jakgrosir. Infonya daging ayam dan sapi tidak tersedia dan hanya dijual untuk pangan bersubsidi saja,” kata Francine.

Tags:
pangan bersubsidiKJP Plus DPRD DKI Jakarta

Ali Mansur

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor