CIKARANG BARAT, POSKOTA.CO.ID - Tiga orang pemancing terseret arus deras di kawasan Danau MM2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu 28 Juni 2025.
Peristiwa nahas ini, bermula saat ketiga korban sedang memancing di tepi danau dan hujan mengguyur kawasan tersebut.
Saat hujan semakin deras, mereka memilih berteduh di bawah gorong-gorong sekitar lokasi. Namun derasnya arus yang datang tiba-tiba menyeret mereka.
Dalam peristiwa tersebut, satu korban dinyatakan selamat, satu tewas, dan satu lagi masih dalam pencarian.
Baca Juga: 11 Pemancing Asal Jakarta Nyaris Tewas Saat Kapal yang Ditumpangi Terbalik di Laut Pandeglang
"Kita mendapatkan laporan bahwa tiga korban ini sedang mancing, tapi karena hujan mereka meneduh di gorong-gorong. Tiba-tiba ada air kencang dan membuat korban jatuh," ujar Koordinator Unit Siaga SAR Bekasi, Erdi Jatmiko, Minggu 29 Juni 2025.
Salah satu korban yang masih anak-anak dilaporkan tergulung di area turunan seperti air terjun kecil, sedangkan korban dewasa terseret lebih jauh ke tengah aliran sungai.
Dalam operasi pencarian hari ini, Erdi Jatmiko mengungkapkan Tim SAR yang diterjunkan ke lapangan dibagi menjadi dua tim.
"Seru satu menggunakan rubber boat yang di jangkar di daerah LKP. Dan Seru dua melakukan penyisiran secara visual dari darat, dengan jangkauan 300 meter sampai ke pintu air," jelas Erdi.
Setelah melakukan operasi berapa jam lamanya, pencarian korban baru membuahkan hasil pada pukul 07.25 WIB.
Satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Rafly, 21 tahun. Ia ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal kejadian.
Baca Juga: Viral Pemancing Selamatkan Wisatawan Terseret Ombak Pantai Ketawang
"Satu korban sudah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia atas nama Rafly umur 21 tahun," ujar Erdi.
Namun, satu korban lainnya yang masih anak-anak bernama Bara, 12 tahun, belum ditemukan hingga Minggu sore.
"Baru satu yang ketemu untuk hari ini. Kami masih melakukan pencarian terhadap korban atas nama Bara umur 12 tahun,"ungkap Erdi.
Erdi juga mengungkapkan bahwa tim di lapangan menghadapi berbagai hambatan teknis dalam proses pencarian.
Selain keterbatasan jarak pandang di air, tim juga terkendala oleh banyaknya lumpur dan tumpukan sampah di aliran sungai.
"Kami terkendala karena masih banyak lumpur dan sampah. Tapi kami tetap usahakan pencarian hari ini karena arus air tidak terlalu deras," jelasnya.
Hingga kini, upaya pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan SAR. (CR-3)