CIBODAS, POSKOTA.CO.ID - Kawasan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, masih tergenang air hingga Minggu, 29 Juni 2025 siang, meski banjir sudah surut sejak tadi malam.
Air yang berasal dari luapan kali tersebut menutup sebagian ruas jalan utama hingga menutup akses yang menyulitkan mobilitas warga sekitar.
Berdasarkan pantauan di lokasi, masih ada genangan air di beberapa titik, bahkan ada yang mencapai betis orang dewasa. Akibatnya, tak sedikit pengendara terpaksa memutar arah.
Salah seorang warga, Agus, 60 tahun, yang tinggal di seberang kali Sabi mengatakan, banjir di Uwung Jaya sudah sering terjadi, terutama jika hujan deras.
“Kalau hujan deras ya pasti banjir sampai masuk ke rumah. Kemarin tingginya sampai 1,5 meter, tapi kali ini syukurnya banjirnya lebih cepat surut,” ujarnya kepada Poskota.
Baca Juga: Dinas KPKP Lakukan Upaya saat Harga Beras di Jakarta Mahal
Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Taufik Syahzaeni menyampaikan sebanyak tiga RW terdampak luapan kali Sabi, di antaranya RW 05, 08, dan 16.
“Tadi subuh sudah mulai surut perlahan. Kalau yang masih tergenang itu berasal dari luapan kali Sabi-nya,” ujarnya kepada Poskota, Minggu, 29 Juni 2025.
Taufik juga menyebut, Dinas PUPR bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi dalam mengatasi persoalan banjir yang merugikan masyarakat.
“Tentunya selain menghadirkan pompa air, kami juga akan lakukan evaluasi sebagai bentuk upaya dalam pencegahan banjir agar tidak terulang lagi ke depannya. Tentunya evaluasi tersebut menggandeng instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup,” katanya.
Banjir di Sangiang Jaya
Sementara itu, warga di tiga Rukun Warga (RW) di Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mulai membersihkan lingkungan mereka setelah banjir surut pada Minggu, 29 Juni 2025.
Berdasarkan pantauan di lokasi, warga RW 08, RW 09, dan RW 10 terlihat bergotong royong membersihkan rumah, halaman, serta saluran air dari sisa-sisa banjir.
Salah seorang warga, Euis Tati, 55 tahun, menyebut banjir di lingkungan tempat tinggalnya kerap terjadi, tapi masih belum ada solusi konkret dari pemerintah.
“Sampai kapan kita begini terus, kalau hujan enggak bisa tidur tenang, pasti kepikiran banjir. Syukur kali ini surutnya sedikit lebih cepat karena sudah ada pompa air di dekat kali. Tapi kami masih menunggu langkah konkret dari pemerintah,” ujarnya.
Tercatat, sebanyak 100 KK di Sangiang Jaya terdampak banjir. Setelah banjir surut, aktivitas masyarakat sudah berjalan kembali normal. (CR-1)