POSKOTA.CO.ID - Insiden kecelakaan kembali terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kali ini menimpa Nazli bin Awang Mahat, seorang pendaki Malaysia berusia 47 tahun yang terpeleset dan jatuh sejauh 200 meter saat menuruni jalur menuju Danau Segara Anak pada Kamis, 26 Juni 2025.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah pendaki Brasil, Juliana Marins dilaporkan jatuh ke jurang di lokasi yang sama.
Dua kecelakaan dalam waktu berdekatan ini menjadi peringatan serius bagi para pendaki, terutama terkait bahaya cuaca ekstrem dan kondisi jalur di Gunung Rinjani.
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Resmi Dibuka Kembali Hari Ini
Kronologi Kecelakaan Pendaki Malaysia di Gunung Rinjani
Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Taufikurrahman menyebutkan bahwa Nazli mengalami cedera kepala dan kaki terkilir akibat terjatuh di jalur menurun yang sempit dan licin.
“Kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Evakuasi dilakukan segera,” kata Taufik.
Tim gabungan dari TNGR, SAR Lombok Timur, TNI, Polri, serta relawan bergerak cepat mengevakuasi korban pada Jumat malam, sekitar pukul 23.00 WITA.
Korban ditandu dari lokasi kecelakaan ke Shelter Pelawangan Sembalun dan tiba pukul 01.30 WITA.
Baca Juga: Pendaki Asal Malaysia Terpeleset di Gunung Rinjani
Setelah beristirahat, Nazli kembali ditandu ke Pos 2 Sembalun dan sampai pukul 06.30 WITA, sebelum akhirnya dilarikan ke Puskesmas Sembalun menggunakan sepeda motor untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.
Medan Sulit di Jalur Menuju Segara Anak
Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak dikenal sebagai salah satu rute paling menantang di Gunung Rinjani.
Jalur ini menuruni dinding kaldera curam dengan medan setapak yang sempit, berbatu, dan licin, terutama saat hujan atau berkabut.
Beberapa tantangan utama jalur ini meliputi:
- Turunan curam dengan batu-batu lepas
- Jarak antar pijakan yang tidak rata dan cukup dalam
- Kabut tebal dan hujan yang dapat menyamarkan jalur
Baca Juga: Siapa Tyo Survival? Sosok Relawan Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani yang Viral
Kendati demikian untuk melalui jalur ini, para pendaki diwajibkan lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru saat demi menghindari risiko terpeleset atau terjatuh.
Melihat tingginya risiko kecelakaan di jalur tersebut, pihak TNGR kembali mengingatkan agar setiap pendaki mempersiapkan diri secara matang, memperhatikan kondisi cuaca, dan selalu mematuhi arahan pemandu atau petugas taman nasional.
“Kondisi cuaca di Rinjani cepat berubah, jalur bisa sangat licin. Pendaki harus ekstra hati-hati,” ujar Taufik.