POSKOTA.CO.ID - Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam secara resmi mengumumkan hasil seleksi tahap awal Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional 2025. Seleksi ini telah diselenggarakan secara serentak di seluruh provinsi pada tanggal 17 hingga 19 Juni 2025 menggunakan metode Computer-Based Test (CBT).
Penetapan hasil seleksi dituangkan dalam surat dengan nomor B-104/Dt.I.V/PP.00.7/06/2025, tertanggal 26 Juni 2025. Keputusan tersebut menjadi pijakan penting untuk proses seleksi lanjutan dalam rangka menentukan para wakil kafilah provinsi yang akan berkompetisi di tingkat nasional.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Suyitno, pelaksanaan seleksi ini tidak hanya bertujuan menjaring peserta terbaik secara akademis, tetapi juga menumbuhkan semangat keilmuan, melestarikan tradisi intelektual pesantren, serta memperkuat jejaring keilmuan nasional.
“Seleksi ini menjadi langkah awal yang penting dalam menjaring santri terbaik dari berbagai pesantren dan Ma’had Aly untuk berkompetisi secara nasional. Proses seleksi dilakukan secara objektif, transparan, adil, dan akuntabel,” ungkap Suyitno dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025.
Baca Juga: Link Pengumuman Seleksi Mandiri UTBK Unnes 2025 dan Informasi Lengkap Biaya UKT
Mekanisme Seleksi Tahap Awal
MQK Nasional 2025 mengadopsi teknologi Computer-Based Test yang memungkinkan proses seleksi dilakukan serentak, cepat, dan minim intervensi non-teknis. Sistem CBT ini juga memudahkan penyelenggara untuk memverifikasi hasil secara real time dan memastikan integritas data peserta.
Pada seleksi tahap awal, ditetapkan sepuluh besar peserta terbaik, baik putra maupun putri, di setiap mata lomba dan setiap provinsi. Nama-nama peserta terbaik ini menjadi dasar seleksi tahap berikutnya, yang akan dilaksanakan di tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Kankemenag).
Basnang Said, selaku Direktur Pesantren, menyampaikan bahwa penentuan final satu peserta terbaik per mata lomba sebagai wakil kafilah provinsi menjadi tanggung jawab Kanwil dan Kankemenag di wilayah masing-masing.
“Kami meminta agar hasil seleksi disosialisasikan secara proaktif kepada seluruh pesantren dan Ma’had Aly. Kanwil dan Kankemenag harus memastikan kesiapan teknis dan pembinaan lanjutan agar proses seleksi berjalan efektif dan menghasilkan kafilah provinsi yang siap berkompetisi di tingkat nasional,” ujar Basnang.
Tahapan Seleksi Lanjutan
Dalam penyampaian keterangan resminya, Basnang Said menjelaskan secara rinci skema seleksi lanjutan MQK Nasional 2025:
- Jenjang Ula dan Wustha akan tetap menjalani seleksi tahap berikut secara daring.
- Jenjang Ulya akan melaksanakan seleksi luring yang terpusat di Pesantren As’adiyah, Sengkang.
- Seluruh babak semifinal dan final akan dilaksanakan secara langsung di lokasi penyelenggaraan MQK Nasional 2025.
Keputusan pemisahan mekanisme daring dan luring tersebut merupakan hasil evaluasi teknis dari pengalaman pelaksanaan MQK sebelumnya. Panitia mempertimbangkan aspek pemerataan akses teknologi, akurasi penilaian, dan kesiapan infrastruktur masing-masing wilayah.
Basnang menekankan bahwa setiap tahapan penyelenggaraan MQK Nasional akan disertai surat pemberitahuan resmi dan pembaruan informasi yang wajib dicermati oleh seluruh pihak.
Tiga Cabang Lomba Khusus Ma’had Aly
Khusus untuk kafilah Ma’had Aly, MQK Nasional 2025 menetapkan tiga cabang lomba utama, yaitu:
- Bahtsul Kutub (kajian kitab kuning mendalam)
- Debat Qanun (perdebatan hukum Islam kontemporer)
- Tarkib Digital (penyusunan karya ilmiah berbasis kitab kuning dalam format digital)
Seluruh hasil seleksi untuk cabang ini dapat diakses lembaga masing-masing melalui akun resmi di portal daring https://mqkn.kemenag.go.id.
MQK sebagai Momentum Strategis Pendidikan Islam
Direktur Jenderal Pendidikan Islam menegaskan bahwa MQK Nasional bukan sekadar kontestasi akademik. Lebih jauh, ajang ini merupakan manifestasi penguatan tradisi ilmiah pesantren yang telah mengakar selama berabad-abad di Indonesia.
Musabaqah Qira’atil Kutub menjadi wahana bagi generasi santri untuk membumikan khazanah keilmuan Islam klasik dengan pendekatan adaptif dan teknologi modern. Dalam konteks ini, MQK juga menjadi barometer daya saing dan mutu pembelajaran di lembaga pendidikan keagamaan Islam.
“Tradisi membaca dan mengkaji kitab kuning merupakan fondasi yang perlu terus dilestarikan. MQK adalah ruang aktualisasi bagi santri untuk menunjukkan kapasitas intelektual, kedisiplinan berpikir, dan kematangan spiritual,” ungkap Suyitno.
Tanggung Jawab Kanwil dan Kankemenag
Kementerian Agama menekankan pentingnya peran aktif Kanwil dan Kankemenag dalam memastikan seluruh tahapan berlangsung sesuai ketentuan. Beberapa poin tanggung jawab yang digarisbawahi meliputi:
- Sosialisasi hasil seleksi tahap awal kepada pesantren dan Ma’had Aly secara transparan dan tepat waktu.
- Pembinaan intensif bagi sepuluh besar peserta terbaik agar siap menghadapi seleksi lanjutan.
- Koordinasi teknis penyelenggaraan seleksi daring dan luring.
- Pengawasan proses administrasi dan penilaian agar tetap objektif dan akuntabel.
Basnang Said juga mengingatkan bahwa setiap penyesuaian teknis akan diinformasikan melalui kanal resmi Kementerian Agama. Oleh sebab itu, lembaga peserta MQK diimbau aktif melakukan pemantauan dan komunikasi intensif dengan panitia.
Agenda dan Jadwal Lanjutan
Berdasarkan surat keputusan, rangkaian MQK Nasional 2025 akan berlangsung sepanjang semester kedua 2025. Berikut gambaran umum agenda:
- Juli–Agustus 2025
- Sosialisasi hasil seleksi tahap awal dan pembinaan teknis.
- Verifikasi data peserta.
- September 2025
- Seleksi lanjutan jenjang Ula dan Wustha secara daring.
- Seleksi jenjang Ulya secara luring terpusat.
- Oktober 2025
- Penetapan kafilah provinsi secara nasional.
- November–Desember 2025
- Babak semifinal dan final MQK Nasional di lokasi penyelenggaraan utama.
Seluruh proses ini diharapkan menjadi rangkaian yang tertib, berkualitas, dan melahirkan prestasi membanggakan bagi pesantren Indonesia.
Harapan dan Komitmen Penyelenggara
Menutup keterangan resminya, Basnang Said menyampaikan harapan agar seluruh pihak dapat menjaga integritas penyelenggaraan MQK, menjunjung tinggi sportivitas, dan aktif berkontribusi dalam pembinaan santri.
“Kami berharap MQK Nasional 2025 berjalan lancar, tertib, dan menjadi etalase potensi keilmuan pesantren Indonesia. Koordinasi yang solid menjadi kunci sukses bersama,” pungkasnya.