Profil Ustadz Aceng Abdul Mujib Lengkap: Biodata, Peran Berpengaruh di Garut, dan Akun Instagram Aslinya (Sumber: Instagram/@dedimulyadi71 dan TikTok/@info.saalit)

HIBURAN

Siapa Ustadz Aceng Abdul Mujib? Sosok Penting Garut yang Viral Usai Menyebut Dedi Mulyadi 'Gubernur Tolol'

Jumat 27 Jun 2025, 07:37 WIB

POSKOTA.CO.ID - Nama Ustadz Aceng Abdul Mujib mendadak menjadi sorotan warganet setelah sejumlah video pendek yang memuat kritik pedasnya kepada Dedi Mulyadi menyebar luas di TikTok.

Dalam video yang viral, ia menyebut Dedi Mulyadi dengan ungkapan yang tergolong kasar dan tidak lazim digunakan dalam komunikasi publik, yakni “gubernur tolol.”

Meski demikian, Ustadz Aceng Abdul Mujib bukanlah figur sembarangan. Ia dikenal sebagai salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut. Kedudukannya di MUI membuat sosoknya dihormati banyak kalangan, terutama di lingkungan ulama dan masyarakat Garut Selatan.

Baca Juga: Ini Dia 15 Universitas Terbaik di Asia untuk Studi Hukum Tahun 2025: Indonesia Belum Berhasil Masuk Peringkat?

Latar Belakang Popularitas di Garut

Di wilayah Garut, Ustadz Aceng memiliki reputasi yang cukup disegani. Informasi yang beredar dari beberapa akun media sosial menunjukkan ia kerap dijuluki “Dewa” oleh sebagian penguasa lokal maupun kolega ulama karena pengaruhnya dalam penyaluran dana hibah ke sejumlah yayasan pesantren.

Menurut salah seorang tokoh Garut Selatan yang diunggah dalam video TikTok akun @info.saalit, nama besar Ustadz Aceng tumbuh seiring kemampuannya menjembatani komunikasi antara pemerintah daerah dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan. Namun, hubungan ini perlahan merenggang sejak Dedi Mulyadi menjabat Gubernur Jawa Barat.

Kontroversi Dana Hibah Yayasan Pesantren

Salah satu isu krusial yang mencuat adalah penghentian sementara aliran dana hibah sebesar miliaran rupiah yang semula rutin diterima beberapa yayasan pesantren yang dikaitkan dengan lingkaran terdekat Ustadz Aceng Abdul Mujib.

Sejumlah laporan tidak resmi menyebut bahwa total nilai bantuan yang terhenti mencapai sekitar Rp1,3 miliar. Hal inilah yang memicu sentimen negatif kepada pemerintah provinsi.

Salah satu warganet bahkan menuliskan komentar sinis:

“Dana hibah 1,3 M ilang bro pantas murka si Aceng Suraceng teh.”

Beberapa pengamat lokal berpendapat, penghentian dana hibah adalah kebijakan normal dalam proses audit dan penyesuaian anggaran pemerintah provinsi. Namun, bagi pihak penerima bantuan, keputusan itu menimbulkan kerugian sekaligus kekecewaan yang mendalam.

Pernyataan Kontroversial di Media Sosial

Puncak polemik terjadi setelah potongan video pernyataan Ustadz Aceng tersebar di TikTok. Dalam tayangan tersebut, ia menyebut Dedi Mulyadi dengan nada yang keras dan kata-kata yang dinilai tidak pantas untuk seorang ulama.

Sebagian pihak menilai cara penyampaian kritik tersebut kurang beretika, mengingat jabatan publik yang diemban Dedi Mulyadi. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa keberanian Ustadz Aceng Abdul Mujib menunjukkan ketegasan dalam membela kepentingan lembaga pesantren di Garut Selatan.

Sentimen Publik dan Respons Netizen

Respons warganet terhadap video itu terbelah. Ada yang mendukung sikap blak-blakan Ustadz Aceng karena dianggap mewakili kekecewaan masyarakat kecil, tetapi tak sedikit pula yang mengecam gaya komunikasinya yang dinilai tidak mencerminkan keteladanan seorang ulama.

Beberapa komentar lain mencuat:

“Bentar lagi juga nangis-nangis minta maaf.”

“Ulama seharusnya menyejukkan, bukan memprovokasi.”

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ustadz Aceng Abdul Mujib untuk merespons komentar-komentar negatif tersebut.

Hubungan dengan Dedi Mulyadi

Sebelum terjadi ketegangan, relasi Ustadz Aceng Abdul Mujib dan Dedi Mulyadi sempat harmonis. Dalam beberapa kesempatan, keduanya terlihat hadir dalam forum keagamaan. Dedi Mulyadi sendiri dikenal sebagai pemimpin daerah yang cukup dekat dengan komunitas pesantren di Jawa Barat.

Namun, sumber internal di lingkungan Pemprov Jawa Barat menyebutkan bahwa upaya perbaikan tata kelola hibah dan penerapan prinsip akuntabilitas menjadi alasan penghentian sementara aliran dana. Prosedur verifikasi ulang penerima hibah membuat beberapa yayasan harus menunggu validasi dokumen yang lebih ketat.

Perspektif Masyarakat Garut Selatan

Di Garut Selatan, Ustadz Aceng Abdul Mujib memang memiliki basis loyalitas yang kuat. Beberapa masyarakat menyatakan bahwa peran beliau sangat signifikan dalam penguatan pendidikan agama. Akan tetapi, warganet luar daerah cenderung mempertanyakan integritas pernyataannya bila benar terdapat motif kepentingan dana hibah yang terhenti.

Polemik ini menjadi potret bagaimana relasi ulama dan pemerintah daerah di Indonesia kerap diwarnai tarik menarik kepentingan, yang dalam kasus tertentu dapat meledak menjadi konflik terbuka di ruang publik.

Identitas Akun Media Sosial

Hingga artikel ini disusun, belum ada informasi valid mengenai akun Instagram resmi Ustadz Aceng Abdul Mujib. Banyak akun fanpage yang mengklaim sebagai akun asli, namun belum diverifikasi. Oleh karena itu, publik diimbau berhati-hati dalam menanggapi unggahan yang mengatasnamakan beliau.

Baca Juga: 10 Langkah Mudah Hapus Akun X secara Permanen

Dinamika Politik dan Etika Publik

Kontroversi Ustadz Aceng Abdul Mujib menyisakan diskursus lebih luas tentang etika komunikasi publik. Dalam konteks demokrasi, kritik terhadap pejabat tentu diperbolehkan. Namun, penggunaan kata-kata kasar menimbulkan polemik tambahan yang mereduksi substansi kritik itu sendiri.

Ahli komunikasi politik menyebutkan, praktik seperti ini rentan menjadi preseden buruk bagi generasi muda yang menjadikan platform media sosial sebagai sumber informasi utama.

Kontroversi yang melibatkan Ustadz Aceng Abdul Mujib dan Dedi Mulyadi seharusnya menjadi pembelajaran penting mengenai pentingnya menjaga etika komunikasi publik, transparansi dalam pengelolaan dana hibah, dan profesionalitas dalam relasi antara tokoh agama dengan pejabat pemerintahan.

Isu ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing provokasi dan senantiasa mengedepankan verifikasi informasi sebelum ikut menyebarkan narasi di media sosial.

Tags:
Gubernur Jawa BaratViral TikTok Ustadz AcengMUI GarutDana hibah pesantrenDedi MulyadiUstadz Aceng Abdul Mujib

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor