5 Kabupaten Terkaya di Kalimantan Barat Berdasarkan PDRB: Keseimbangan Ekonomi dan Kepemimpinan Daerah (Sumber: Pinterest)

Daerah

5 Kabupaten Terkaya di Kalimantan Barat, Bupati Termiskin ke-2 Pimpin Salah Satu Kabupaten Terkaya, Cuma Punya Harta Rp2,4 Miliar

Rabu 25 Jun 2025, 13:42 WIB

POSKOTA.CO.ID - Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki posisi geografis sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia, tepatnya Negara Bagian Serawak. Letak ini menjadikan Kalimantan Barat sebagai gerbang penting dalam konektivitas antarnegara melalui jalur darat, yakni rute Pontianak–Entikong–Kuching.

Posisi perbatasan ini memberi peluang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, mulai dari perdagangan lintas batas, industri perkebunan, pertambangan, hingga pariwisata. Hal tersebut pun berimbas pada pertumbuhan ekonomi sejumlah kabupaten yang kini menjadi sorotan karena capaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, lima kabupaten di Kalimantan Barat tercatat sebagai wilayah dengan PDRB per kapita tertinggi. Penilaian ini menjadi parameter penting dalam menilai seberapa besar potensi dan produktivitas ekonomi masyarakat di suatu wilayah.

Baca Juga: Pengerjaan Jalan BRS Jakarta Dimulai, Masyarakat Diminta Hindari Beberapa Ruas Berikut

1. Kabupaten Ketapang – Pusat Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam

PDRB per Kapita 2024: Rp 65.207.000

Kabupaten Ketapang menduduki peringkat pertama sebagai kabupaten terkaya di Kalimantan Barat. Kabupaten ini dikenal sebagai pusat pertambangan bauksit, emas, dan sektor perkebunan sawit yang luas. Selain itu, letaknya yang menghadap ke Laut Jawa menjadikan Ketapang memiliki akses laut yang strategis untuk ekspor hasil bumi.

Dukungan infrastruktur yang terus berkembang, seperti pembangunan pelabuhan dan peningkatan konektivitas jalan antarwilayah, juga mendongkrak produktivitas ekonomi. Pemerintah daerah pun aktif menarik investor dalam sektor energi dan infrastruktur.

2. Kabupaten Kubu Raya – Gerbang Ekonomi Baru di Sekitar Pontianak

PDRB per Kapita 2024: Rp 64.206.000

Berada di sekitar kawasan metropolitan Pontianak, Kabupaten Kubu Raya menjadi kawasan penyangga ibu kota provinsi. Pertumbuhan pesat sektor perumahan, logistik, serta pengolahan hasil pertanian menjadikan Kubu Raya sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Barat.

Sektor jasa, pergudangan, dan pengangkutan sangat dominan di sini. Dekatnya lokasi dengan Bandara Internasional Supadio juga menjadi nilai tambah dalam mempercepat arus barang dan mobilitas penduduk.

3. Kabupaten Kapuas Hulu – Potensi Ekowisata dan Hutan Tropis Dunia

PDRB per Kapita 2024: Rp 53.963.000

Kapuas Hulu terletak di bagian timur Kalimantan Barat dan dikenal sebagai bagian dari kawasan Heart of Borneo. Kabupaten ini memiliki kekayaan ekosistem hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia. Meskipun jauh dari pusat kota besar, Kapuas Hulu berkembang melalui sektor kehutanan, pertanian organik, dan ekowisata.

Salah satu aset pentingnya adalah Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang terkenal secara internasional. Program pembangunan berkelanjutan terus digaungkan oleh pemerintah daerah untuk menjaga keseimbangan antara ekonomi dan pelestarian alam.

4. Kabupaten Sanggau – Simbol Ketimpangan antara Daerah Kaya dan Kepala Daerah Sederhana

PDRB per Kapita 2024: Rp 51.965.000

Kabupaten Sanggau secara ekonomi masuk dalam daftar kabupaten terkaya keempat di Kalimantan Barat. Wilayah ini menjadi jalur utama perlintasan perdagangan lintas negara melalui PLBN Entikong. Didukung sektor perkebunan dan logistik, Sanggau menjadi simpul penting dalam distribusi barang antardaerah dan antarnegara.

Namun menariknya, meskipun termasuk daerah kaya, Bupati Sanggau yang baru, Yohanes Ontot, justru dinobatkan sebagai salah satu kepala daerah termiskin di Kalimantan Barat. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Yohanes tercatat hanya memiliki kekayaan bersih sekitar Rp 2,49 miliar.

Jumlah tersebut tergolong rendah bila dibandingkan dengan bupati dari wilayah kaya lainnya, sehingga menimbulkan sorotan publik terkait integritas dan gaya hidup sederhana sang pemimpin.

5. Kabupaten Sintang – Perpaduan Urbanisasi dan Tradisi Lokal

PDRB per Kapita 2024: Rp 46.169.000

Sintang terletak di jalur tengah Kalimantan Barat dan menjadi simpul strategis antara daerah timur dan barat provinsi. Daerah ini mengalami perkembangan urbanisasi pesat namun tetap menjaga kearifan lokal masyarakat adat Dayak.

Dengan sektor unggulan berupa perdagangan, pertanian, dan kehutanan, Sintang mampu menjaga stabilitas ekonomi sekaligus menjadi model integrasi pembangunan yang inklusif.

Baca Juga: BSU Cair Rp600.000 ke Rekening Bank Himbara, Verifikasi Sekarang dan Cek Status Anda

Pemimpin Sederhana di Tengah Wilayah Kaya: Kasus Yohanes Ontot

Sorotan menarik dalam daftar ini datang dari sosok Yohanes Ontot, Bupati Sanggau periode 2025–2030. Ia menjadi perhatian karena merupakan salah satu dari dua kepala daerah termiskin di Kalimantan Barat, meskipun memimpin kabupaten dengan PDRB yang tinggi.

Data LHKPN menunjukkan bahwa total kekayaan Yohanes hanya berkisar Rp 2,4 miliar. Bandingkan dengan kepala daerah lain yang umumnya memiliki harta di atas Rp 5 miliar. Fenomena ini menimbulkan perbincangan tentang kesenjangan antara kekayaan wilayah dan kekayaan pribadi pemimpinnya.

Apakah hal ini mencerminkan integritas kepemimpinan yang bersih, atau justru keterbatasan akses terhadap aset ekonomi di level elite daerah? Pertanyaan ini membuka diskusi lebih luas tentang standar hidup dan transparansi pejabat publik di Indonesia.

Tags:
LHKPN kepala daerahKabupaten Kubu Raya ekonomiKetapang terkaya KalbarEkonomi Kalbar per kapitaYohanes Ontot Bupati termiskinPDRB Kalimantan Barat 2024Kabupaten terkaya Kalimantan Barat

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor